TEMPO.CO, Jakarta - Bibi dari korban jatuhnya pesawat Hercules Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara, Danur Sri, mengatakan keponakannya, Letnan Dua Bayu Perdana, sempat memberikan pesan terakhir kepada sang ayah sebelum terbang pada Selasa kemarin. Bayu meminta ayahnya berhenti merokok dan menjaga kesehatan.
"Dia mengingatkan ayahnya agar berhenti merokok dan jaga kesehatan," kata Danur di rumah orang tua Bayu di Jalan Tupolev, Kompleks Skuadron, Perumahan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 1 Juli 2015.
Bayu adalah 1 dari 131 korban pesawat Hercules TNI AU yang jatuh di Medan pada Selasa kemarin. Bayu saat ini bertugas di Pangkalan Udara Ranai, Kepulauan Riau. Rabu pekan lalu, Bayu pulang ke Jakarta karena ayahnya, Mayor Ubaidillah, dikabarkan masuk Rumah Sakit Angkatan Udara Halim Perdanakusuma.
Danur mengatakan Bayu memang sangat mengkhawatirkan kesehatan ayahnya. Sebelum datang ke Jakarta, Bayu sempat menelepon sang ayah terlebih dulu. Setelah dijenguk anaknya, kata dia, Ubaidillah keluar dari rumah sakit pada Kamis, 27 Juni lalu.
Hampir satu pekan Bayu berada di Jakarta. Selain menjenguk sang ayah, menurut Danur, keponakannya itu mengikuti tes bahasa Inggris untuk persiapan jika tiba-tiba ditugaskan ke luar negeri.
Setelah menjalani tes, Bayu pun pulang kembali ke Ranai, Kepulauan Riau. Nahas, pesawat itu jatuh menimpa permukiman warga di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara, pada 30 Juni 2015. TNI masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat buatan tahun 1964 itu.
"Saya kaget. Dapat kabar itu dari televisi dan saya telepon keluarga Bayu," ujarnya. "Dan ternyata Bayu menumpang di sana."
HUSSEIN ABRI YUSUF