TEMPO.CO, Medan - Sepuluh pucuk senjata api jenis senapan serbu Varian 1 (SS V1) milik Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara yang ikut tewas dalam musibah jatuhnya Hercules C-130 dengan nomor pesawat A1310 di Medan berhasil ditemukan di antara reruntuhan pesawat, Rabu, 1 Juli 2015.
Salah satu anggota TNI Angkatan Udara dari Para Komando Pasukan Khas mengungkapkan kepada Tempo bahwa tim evakuasi telah mengamankan sepuluh pucuk senapan serbu yang sedianya hendak dibawa sepuluh anggota Paskhas menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, dalam rangka operasi pergantian personel.
"Kami sudah menemukan senjata milik anggota Paskhas," ucap anggota Paskhas yang terlibat dalam evakuasi korban kecelakaan tersebut.
Selain senjata, ratusan amunisi yang dibawa anggota Paskhas ikut terkubur di dalam reruntuhan Hercules. Namun amunisi itu belum ditemukan. Dari beberapa prajurit Paskhas yang tewas dalam kecelakaan Hercules itu, baru Prajurit Satu Cepri Dony, Prajurit Satu Warsianto dan Sersan Dua Sugianto, yang berhasil diidentifikasi.
Hingga Rabu siang ini sekitar pukul 12.00 WIB atau 24 jam setelah pesawat tersebut jatuh, petugas gabungan berhasil mengevakuasi 105 jenazah korban. Kepala Kantor SAR Sumatera Utara Rochmali menuturkan evakuasi yang dilakukan petugas gabungan dari TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan Badan SAR Nasional berhasil mengeluarkan 105 jenazah dari reruntuhan bangkai Hercules C-130.
Khusus hari ini, tim gabungan mengevakuasi sepuluh jenazah. "Sampai dinihari tadi pukul 03.00 WIB, sudah dievakuasi 95 jenazah. Hari ini pukul 05.00, ada tambahan sepuluh lagi. Namun temuan jenazah pagi ini ada yang tidak utuh," kata Rochmali di lokasi kecelakaan.
SAHAT SIMATUPANG