TEMPO.CO, Medan - Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan Mayor Jenderal Edy Rahmayadi mengatakan ada sekitar 22 ribu amunisi (peluru) senjata api milik penumpang berstatus militer di pesawat Hercules C-130 dengan nomor pesawat A1310 yang jatuh pada Selasa siang, 30 Juni 2015, di Medan, Sumatera Utara.
Menurut Edy, amunisi itu sebagian besar milik personel TNI Angkatan Udara. "Amunisi yang sudah yang ditemukan sekitar 60 persen, sisanya masih dicari. Adapun senjata api jenis pistol ada delapan. Yang sudah ditemukan baru empat pistol," ucap Edy kepada wartawan, Rabu, 1 Juli 2015. (Baca: Pesawat Hercules Jatuh, Menhan: Akan Diganti Semua)
Edy menjelaskan, selain ditumpangi personel TNI AU, pesawat nahas itu juga mengangkut enam personel TNI Angkatan Darat dan delapan anggota TNI AD, termasuk personel Penerbang Angkatan Darat. "Kita harapkan semua dapat teridentifikasi."
Edy menyebut semua mayat korban Hercules berjumlah 141 sudah berada di Rumah Sakit Adam Malik. "Sebanyak 45 sudah teridentifikasi," ujarnya.
Dari data manifes penumpang, Hercules yang jatuh itu mengangkut 101 penumpang dan 12 kru. "Kenapa jumlah mayat sampai 141? Besar kemungkinan penduduk sekitar lokasi jatuhnya pesawat turut menjadi korban," kata Edy.
SAHAT SIMATUPANG