TEMPO.CO , Jakarta:Kelompok pemuda yang bernama Laskar Hijau memprotes rencana survei pendahuluan potensi panas bumi di Gunung Lemongan, Jawa Timur. Survei itu akan dilakukan PT Hitay Rawas Energi, perusahaan yang berpusat di Turki. Kamis, 25 Juni 2015, pimpinan perusahaan bertemu dengan Bupati Lumajang, As'at Malik.
"Kami tidak setuju eksploitasi panas bumi di Gunung Lemongan," kata Abdullah Al Kudus, dedengkot Laskar Hijau. A'ak, panggilan Al Kudus, lantas mencuplik ayat-ayat dalam Al Quran dan Hadist sesuai dengan pemikirannya yang menentang eksploitasi itu.
Menurut A'ak, menghitung geothermal atau panas bumi bukan dilihat dari untung rugi, tetapi kemanfaatan dan kemaslahatannya. Tugas kita di muka bumi ini, katanya, sebagai khalifatullah atau pemimpin untuk menyelamatkan bumi dan sebagainya.
Dia menyitir ayat dalam Surat Ar Rum. "Allah menyatakan telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka, sebagai akibat dari perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar,".
Dalam Islam, ujarnya, masalah gunung dibahas cukup rinci. Ada dua istilah dalam tentang gunung, yakni jibal atau jabal kemudian rawasy. Kata jibal disebutkan 23 kali dalam Al Quran, jabal disebut 6 kali dan rawasy disebut 10 kali. "Jadi dibahas hampir 40 kali dalam Al Quran," ujarnya.
Pertama, sebuah ayat berbunyi, "Dialah yang membentangkan bumi, menancapkan diatasnya gunung-gunung, dan mengalirkan sungai-sungai dan setiap jenis buah-buahan dijadikannya di dalamnya berpasang-pasangan, ditutupkannya malam kepada siang, sungguh di dalam semua itu ada tanda-tanda kekuasaan Tuhan, bagi kaum yang menggunakan pikiran,".
Ayat berikutnya menyebutkan, "Dia menciptakan langit tanpa tiang, yang kamu melihatnya dan dia meletakkan gunung-gunung di permukaan bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu, dan memperkembangan segala macam jenis binatang dan kami turunkan airhujan dari langit lalu kami tumpahkan segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik."
Selanjutnya: Ayat lain...