TEMPO.CO, Denpasar - Tangis kedua anak Margriet Christina Megawe pecah saat melihat ibunya meringkuk di dalam jeruji besi Rumah Tahanan Kepolisian Daerah Bali, Jumat, 26 Juni 2015. Di balik ruang tahanan, Christine dan Yvone, dua anak Margriet itu, sesenggukan melihat ibu mereka.
"Kami sayang sama Mami. I miss you, Mami," kata Yvone kepada ibunya melalui sambungan telepon yang disediakan Polda Bali untuk para tahanan. Sembari sesenggukan, dia memberikan dukungan kepada ibunya. (Baca: http://nasional.tempo.co/read/news/2015/06/26/063678522/angeline-dibunuh-6-kesaksian-ini-sudutkan-margriet)
Margriet tampak tersenyum saat melihat kedua anaknya datang menjenguk. Dia terlihat menasihati mereka agar tetap kuat dalam menjalani persoalan hukum. Sayangnya, apa yang diucapkan Margriet tidak bisa terdengar karena melalui sambungan telepon.
Christina juga tidak kuasa menahan air matanya agar tidak tumpah. Christina berbicara dengan ibunya sangat pelan. Para awak media pun kesulitan meraba-raba apa yang dibicarakan ibu dan anak itu dari jarak 2 meter. (Baca: http://nasional.tempo.co/read/news/2015/06/26/063678508/angeline-dibunuh-uji-darah-dua-putri-margriet-terlibat)
Pertemuan ibu dan dua anaknya ini berlangsung cukup singkat. Tidak lebih dari lima menit. Setelah itu, Yvone dan Christina kembali ke ruang Kepolisian untuk memberikan buku, baju, dan makanan kepada ibunya melalui polisi.
Margriet ditahan di Rumah Tahanan Polda Bali di ruang khusus wanita. Pihak Kepolisian tidak memberikan perlakuan khusus kepada Margriet. (Baca: http://nasional.tempo.co/read/news/2015/06/26/063678510/Margriet-Suruh-Agus-Sundut-Rokok-Pastikan-Angeline-Tewas?ref=yfp)
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Christina dan Yvone serta kuasa hukum Margriet menjenguk perempuan 60 tahun itu untuk memberikan dukungan. Kakak-adik ini membawakan buku rohani pesanan Margriet dan mi kesukaan Margriet.
AVIT HIDAYAT