TEMPO.CO, Bandung - Hakim kasus penggelapan dana koperasi PT Cipaganti, Kasianus Telaumbanua, menunda persidangan pleidoi yang digelar tadi siang, Kamis, 25 Juni 2015. Hal tersebut membuat investor Cipaganti yang hadir dalam persidangan ngamuk dan menghujani empat tersangka dengan perkataan kasar.
“Karena sudah tahu bakal dipenjara 20 tahun, Anda mengulur-ulur waktu,” kata salah satu investor yang menghadiri sidang di Pengadilan Negeri Bandung, Jalan R.E. Martadinata, Bandung.
Wajar saja bila para investor itu marah. Sebab, mereka dibuat kesal karena harus menunggu sidang yang semestinya dimulai pukul 10.00 tapi baru dimulai sekitar pukul 13.00 WIB.
Bahkan di antara mereka ada yang mencoba mengejar para tersangka untuk melampiaskan amarah mereka. Namun aparat yang berjaga di sana berhasil menahan serangan mereka. Sebelumnya, jaksa penuntut umum menuntut empat terdakwa dalam kasus penggelapan dana koperasi Cipaganti dengan hukuman 20 tahun penjara. Empat terdakwa itu adalah Julia Sri Redjeki, Yulinda Tjendrawati, Cece Kadarisman, dan Andianto Setiabudi.
Ditundanya sidang pleidoi karena kuasa hukum keempat tersangka belum siap mengajukan pembelaan. “Kami memastikan akan mengajukan pembelaan. Tapi saat ini kami belum siap,” kata kuasa hukum Andianto, John Panggabean. Di hadapan hakim, Andianto pun menolak menyampaikan pembelaan pribadinya dengan alasan belum membicarakannya dengan kuasa hukum.
Begitu pun kuasa hukum terdakwa Cece Kadarisman, Paul Aruan. Ia menyatakan belum siap menyampaikan pembelaan hari ini. “Ada beberapa hal yang belum kami selesaikan,” ucap Paul.
Karena itu, hakim menunda jalannya sidang pembelaan terdakwa hingga Selasa, 30 Juni 2015. Penundaan itu dilakukan setelah kuasa hukum keempat tersangka berjanji tak beralasan lagi pada persidangan selanjutnya.
Hakim cukup kecewa atas peristiwa tersebut. “Saya sudah berkali-kali sampaikan bahwa jalannya proses persidangan hingga putusan ini sangat singkat,” tutur Kasianus. Untuk replik atau jawaban jaksa atas tangkisan terdakwa harus sudah diselesaikan pada Rabu, 1 Juni 2015. Sedangkan duplik, sebagai jawaban atas replik, harus sudah diselesaikan keesokannya, Kamis, 2 Juni 2015.
Pekan lalu, jaksa menuntut keempat terdakwa dengan hukuman 20 tahun penjara dan denda Rp 200 miliar. Keempat tersangka diduga melakukan tindak pidana penipuan dan penggelapan dana 20 ribu nasabah.
PERSIANA GALIH