Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada MERS, Indonesia Perlu Tengok Thailand  

image-gnews
Seorang wanita melintas disamping spanduk pengumuman bahanya virus MERS di Bamrasnaradura Infectious Diseases Institute, Nonthaburi, Thailand, 19 Juni 2015. PORNCHAI KITTIWONGSAKUL/AFP/Getty Images
Seorang wanita melintas disamping spanduk pengumuman bahanya virus MERS di Bamrasnaradura Infectious Diseases Institute, Nonthaburi, Thailand, 19 Juni 2015. PORNCHAI KITTIWONGSAKUL/AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Thailand mengkonfirmasi adanya pasien positif Middle East respiratory syndrome (MERS) di negara tersebut. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan‎‎‎ Tjandra Yoga Aditama mengatakan ada beberapa poin penanganan kasus MERS di Thailand yang dapat diterapkan di Indonesia.

"Jarak Thailand kurang dari tiga jam terbang dari Indonesia, ada hal penting yang dapat kita pelajari dari sana," kata Tjandra melalui keterangan tertulis, Minggu, 21 Juni 2015.

Pertama, kata Tjandra, pasien MERS di Thailand berasal dari Oman, salah satu negara jazirah Arab. Artinya, jazirah Arab tetap jadi tempat yang perlu diwaspadai. Meskipun kasus MERS di Korea Selatan sudah menurun, penularan dari jazirah Arab terus terjadi. "Ini harus jadi perhatian jamaah umrah dan haji kita."

Selanjutnya, pasien itu berusia 75 tahun. Usia tua, ucap Tjandra, memang menjadi faktor resiko MERS-CoV. Sementara itu, jemaah umrah dan haji sebagian besar adalah para lanjut usia. Tjandra mengimbau agar petugas dan keluarga pengiring dapat waspada akan faktor tersebut.

Tjandra mengatakan pasien yang sudah sakit sejak 10 Juni 2015 itu sengaja datang ke Thailand untuk berobat. Dia mendarat di Bangkok pada 15 Juni 2015, tapi tak terdeteksi pada pemeriksaan di bandara. "Hal ini kembali mengkonfirmasi bahwa pemeriksaan di bandara tak 100 persen dapat membendung masuknya MERS ke suatu negara," ujar Tjandra.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untungnya, dia melanjutkan, dari bandara pasien langsung menuju rumah sakit sehingga langsung dapat dilakukan pemeriksaan. Pasien itu pun segera dimasukkan ke ruang isolasi untuk mencegah kemungkinan penularan. Tindakan serupa tak dilakukan di Korea Selatan sehingga MERS langsung menyebar luas di negeri ginseng itu.

Di Indonesia sendiri, hingga saat ini, belum ada laporan kasus positif MERS. Sebelumnya, seorang anak buah kapal Cina dirujuk ke RS Umum Sutomo Surabaya karena diduga menderita MERS. Uji laboratorium menunjukkan hasil negatif dan pasien itu telah dipulangkan.

Sementara itu, data MERS-CoV yang dilaporkan pada World Health Organization dari 26 negara mencapai 1.334 kasus. Sebanyak 471 kasus berujung pada kematian.

MOYANG KASIH DEWIMERDEKA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

3 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

20 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

21 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

22 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

23 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Buka Puasa dengan Merokok Bisa Akibatkan Kelelahan, Mual Hingga Penurunan Fungsi jantung

Pakar kesehatan mengingatkan masyarakat untuk tak buka puasa dengan merokok. Apa saja efek buruknya?


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

39 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

56 hari lalu

MERS pernah mewabah di Arab Saudi pada 2015, yang sempat terjadi 1.038 kasus, dengan 592 pasien pulih, sementara 487 meninggal. CCTV+
WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

Warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, akibat operasi darat Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut


Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

16 Januari 2024

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa
Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

Pastikan produk-produk terkait kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dibeli memiliki izin edar agar terjamin aman, bermutu, bermanfaat.