TEMPO.CO, Jakarta - Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi mengakui turunnya minat anak-anak dan remaja terhadap Gerakan Pramuka. "Kami akan fokus ke marketing pramuka, agar anak-anak dari SD sampai SMA lebih mencintai pramuka,” ujarnya seusai dilantik sebagai Ketua Kwartir Daerah Pramuka Yogyakarta periode 2015-2020.
Puteri pertama Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X ini bertekad meneruskan tugas dan pekerjaan rumah yang masih ada di kepengurusan sebelumnya. Dia juga akan menyinergikan kegiatan kepramukaan dengan pendidikan penanggulangan bencana. Alasannya, Yogyakarta daerah rawan bencana gunung api, banjir, kekeringan, dan gempa. Pramuka, katanya, harus memperkuat dalam mitigasi bencana
Pelantikan GKR Mangkubumi dilakukan oleh Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka Yogyarakta Sri Sultan HB X di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Rabu, 10 Juni 2015. Hadir dalam acara itu, Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault.
Pada Musyawarah Daerah Pramuka Yogyakarta yang berlangsung 28 Maret 2015, GKR Pembayun (ketika itu belum diangkat dan berganti nama menjadi GKR Mangkubumi), terpilih menjadi ketua. Dia menggantikan Sri Paduka Paku Alam IX yang telah dua periode menjabat Ketua Kwarda Pramuka Yogyakarta.
Pada Selasa, 5 Mei 2015, dalam prosesi Dawuh Rojo, Sultan HB X mengganti gelar GKR Pembayun menjadi GKR Mangkubumi Hamemayu Hayuning Bawono Langgeng Ing Mataram. Dengan gelar ini, Pembayun menjadi putri mahkota yang akan melanjutkan kepemimpinan Kraton.
Sejak kecil GKR Mangkubumi mengikuti kegiatan pramuka, seperti yang dilakukan ayahnya dan kakeknya. Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah Bapak Pramuka Indonesia dan menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka yang pertama di tahun 1961-1974. "Di pramuka, kita dibentuk karakter yang nasionalis, cinta tanah air dan cinta berbangsa," kata GKR Mangkubumi.
Dia akan memanfaatkan teknologi informasi sehingga kegiatan dan program Kwarda Pramuka DIY bisa tersiar ke semua anggota pramuka. "Sekarang kan media sosial kuat, jadi program Kwarda Pramuka DIY akan dikomunikasikan lewat facebook, blog, dan lain-lain," kata GKR Mangkubumi yang masih menjabat Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DIY.
Program lainnya adalah, peningkatan program pendidikan budi pekerti dan berbasis budaya. Potensi kelokalan kita maksimalkan, ujarnya, dan bermitra dengan internasional
Adhyaksa Dault menjelaskan Yogyakarta adalah kota yang sangat bersejarah bagi Gerakan Pramuka. “Memang Keppres soal pramuka lahirnya di Jakarta. Tapi pendiri sekaligus Bapak Pramuka Indonesia, harus kita ingat, lahir dari Yogyakarta, yakni peran dan kepemimpinan Sultan Hamengku Buwono IX ,” katanya.
Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga ini berharap pengurus baru mampu membawa Kwarda Pramuka Yogyakarta lebih baik dan lebih maju lagi.
UWD