TEMPO.CO, Bangkalan - Hampir enam tahun Jembatan Suramadu beroperasi, puluhan desa di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, masih belum teraliri listrik. Dinas Pertambangan dan Energi Bangkalan mencatat hingga saat ini masih ada 50 desa di 18 kecamatan yang belum memiliki sarana dan prasarana kelistrikan dari PLN.
"Tiap satu desa, ada beberapa dusun belum teraliri listrik, tidak seluruh desa," kata Kepala Bidang Listrik Desa Dinas Pertambangan dan Energi Bangkalan Agus Santoso, Kamis, 4 Juni 2015.
Pada 2015, kata Agus, pihaknya telah mengajukan pengadaan jaringan listrik baru untuk 11 desa. Kesebelas desa tersebut tersebar di delapan kecamatan, yakni Kecamatan Burneh, Geger, Kokop, Konang, Galis, Modung dan Tanjung Bumi. "Mudah-mudahan segera terealisasi," ujar dia.
Agus mengatakan pengajuan secara bertahap ini terpaksa dilakukan karena pengajuan sekaligus untuk 50 desa sulit dilaksanakan akibat keterbatasan anggaran daerah. "Desa lainnya masih tahap perencanaan, akan diajukan tahun depan," ujarnya.
Sekretaris Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bangkalan Suyitno mengatakan sesuai hasil rapat dengar pendapat dengan PT PLN Pamekasan beberapa waktu lalu, perusahaan listrik negara itu memberi lampu hijau atau menyetujui pengajuan jaringan listrik baru di 11 desa di Bangkalan. "Kalau tidak ada perubahan, habis Lebaran sudah terpasang," katanya, Jumat, 5 Juni 2015.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menjelaskan meski belum ada jaringan listrik berupa tiang dari PLN, warga di 11 desa itu telah menikmati listrik. Caranya, warga menyambung listrik secara swadaya ke rumah warga di desa lain yang telah terpasang tiang listrik. "Mereka beli kabel sendiri dan tidak bayar ke PLN, tapi bayar ke warga yang listriknya di join," tuturnya.
Sementara itu, Kepala PLN Rayon Bangkalan Efendi menolak berkomentar soal banyak desa di Bangkalan belum memiliki jaringan listrik. "Saya tidak berwenang soal itu," katanya singkat.
MUSTHOFA BISRI