TEMPO.CO, Lumajang - Latihan tempur menguji doktrin atau rencana operasi TNI Angkatan Udara di Lapangan Tembak Udara di Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang Jawa Timur, Kamis 4 Juni 2015, ikut melukai target bukan sasaran. Atap genting sebuah rumah warga di kecamatan tetangga dikabarkan berlubang terkena serpihan bom.
Kerugian material ini dialami Sami, 50 tahun, petani warga Dusun Tunjungsari, Desa Jatimulyo, Kecamatan Kunir. Atap genteng rumahnya terkena serpihan bom dan ada lubang. Namun kerusakan genteng tersebut langsung diperbaiki dan diganti oleh pihak TNI AU.
Selain genting rumah warga, seorang personel berpangkat Serda juga mengalami luka ringan pada bagian dada karena terkena serpihan bom. TEMPO sempat menyaksikan sendiri luka di bagian dada kanan yang dialami seorang anggota Paskhas Malang itu saat dilakukan perawatan dalam mobil ambulans TNI Angkatan Udara di depan Pos Air Shooting Range Pandanwangi.
Pantauan TEMPO, seluruh rangkaian kegiatan selesai dalam keadaan aman dan lancar. Panglima Komando Operasi AU II Makassar, Marsekal Muda TNI Barhim, mengatakan semua target masuk tepat sasaran. "Alhamdulillah. Bisa dilihat sendiri hasilnya. Saya tidak perlu berkomentar," katanya.
Dia meminta kepada anak buahnya mempertahankan atau kalau bisa lebih lebih maju lagi daripada pencapaian hari ini. "Karena bagaimanapun tugas ke depan semakin berat," katanya.
Ihwal target Koops AU II, kata Barhim, adalah menjadikan kekuatan ini akan semakin mempunyai daya tempur yang semakin bagus. "Kapabilitasnya harus ditingkatkan, bagaimanapun tanpa dipersiapkan mulai awal, khususnya sumber daya manusianya, kami akan ketinggalan," ujarnya sambil menambahkan, secanggih apapun alat yang miliki, orang yang mengawaki yang menentukan.
Seperti diberitakan, erbagai jenis pesawat tempur yang diberangkatkan dari tiga lapangan udara yakni Lapangan Udara Abd Rachman Saleh (Malang), Lapangan Udara Iswahyudi (Madiun) serta Lapangan Udara Hasanudin (Makassar) terlibat dalam latihan tempur ini. Pesawat yang diterbangkan dari Lanud Iswahyudi antara lain F 16, F 5 dan T 50. Pesawat dari Lanud Abd Saleh antara lain Hercules, Cassa serta Super Tucano. Sedangkan dari Lanud Hassanudin antara lain Boeing 737 serta Shukoi.
DAVID PRIYASIDHARTA