TEMPO.CO , Pekanbaru: Warga Rokan Hilir, Faisal Reza mengancam akan melaporkan kasus ijazah palsu Wakil Bupati Rokan Hilir Erianda ke Markas Besar Kepolisian RI di Jakarta. Penyebabnya, sudah hampir satu tahun kasus itu bergulir di Polda Riau dan Inspektorat Rokan Hilir tapi hingga kini belum ada kejelasan.
Apalagi, kata Faisal, polisi akan menghentikan kasus tersebut karena dianggap tidak cukup bukti. “Saya akan laporkan ke Mabes Polri,” kata Faisal, kepada Tempo, 1 Juni 2015.
Faisal mengaku telah mendatangai Inspektorat Kabupaten Rokan Hilir mendesak pengungkapan ijazah palsu tersebut. Ia ingin mendapatkat surat dan dokumen ihwal keabsahan ijazah itu.
Tapi, kata dia, Inspektorat belum bisa memberikan surat resmi lantaran masih melakukan klarifikasi ke Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonsia (STIE YAI) Jakarta yang mengeluarkan ijazah buat Erianda. “Surat resmi dari Inspektorat ini akan saya bawakan ke Polda Riau untuk bukti tambahan,” ujarnya.
Faisal mengaku upaya melaporkan ijazah palsu Erianda sebagai wujud kepeduliannya sebagai warga Rokan Hilir untuk pemerintahan yang bersih. Dia membantah motivasinya melaporkan kasus itu lantaran ditunggangi pihak lain.
Apalagi, ia mengatakan, Kabupaten Rokan Hilir bakal menggelar Pilkada 2015 dalam waktu dekat ini. “Tidak ada unsur politis, kasus ini sudah lama saya laporkan tapi tidak ada kejelasan,” ujarnya.
Kasus ijazah palsu ini bergulir sejak 16 Juli 2014 setelah Faisal Reza melaporkan temuannya ke Polda Riau. Wakil Bupati Rokan Hilir, Provinsi Riau, Erianda, disebut Faisal menggunakan ijazah palsu untuk kelengkapan administrasi menjadi pejabat.
Anak Gubernur Riau nonaktif Annas Maamun ini disebut telah memalsukan ijazah sarjana ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Administrasi Indonesia (YAI) Jakarta untuk kelengkapan administrasinya menjadi Wakil Bupati Rokan Hilir.
Erianda dilantik sebagai Wakil Bupati Rokan Hilir oleh Gubernur Riau nonaktif Annas Maamun yang merupakan ayah kandungnya pada Sabtu, 12 Juli 2014. Pelantikan tersebut menyusul kekosongan kursi Wakil Bupati Rokan Hilir yang ditinggal Suyatno menjadi Bupati Rokan Hilir. Suyatno naik menjadi bupati menggantikan Annas yang terpilih sebagai Gubernur Riau beberapa waktu lalu sebelum masuk perangkap KPK dalam kasus alih fungsi hutan.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Komisaris Besar Arif Rahman Hakim mengaku tidak ada kejanggalan ijazah milik erianda seperti yang dilaporkan Faisal. Menurut Arif, setelah dilakukan pengecekan di STIE YAI, segala data diri dan nomor induk Erianda terdaftar di perguruan tinggi tersebut. “Kami akan gelar perkara dulu sebelum menghentikan kasus ini,” katanya.
RIYAN NOFITRA