TEMPO.CO, Blitar - Presiden Joko Widodo memboyong sejumlah pejabat negara ke Blitar, Senin, 1 Juni 2015, untuk menandatangani manifesto “Ini Baru Indonesia”.
Setiap pejabat diminta mendantangani manifesto yang diprakarsai Majelis Permusyawaratan Rakyat dan keluarga Bung Karno dalam peringatan Hari Lahir Pancasila.
Berikut isi manifesto tersebut:
MANIFESTO
Masih Indonesiakah kita
Setelah sekian banyak jatuh bangun
Setelah sekian banyak tertimpa dan tertempa
Setelah sekian banyak terbentur dan terbentuk
Masihkah kita meletakkan harapan di atas kekecewaan
Persatuan di atas perselisihan
Musyawarah di atas amarah
Kejujuran di atas kepentingan
Ataukah ke-Indonesia-an kita telah pudar
Dan hanya tinggal slogan dan gambar?
TIDAK!
Karena mulai kini nilai-nilai itu kita lahirkan kembali
Kita bunyikan dan kita bumikan
Menjadi jiwa dan raga setiap manusia Indonesia
Dari Sabang sampai Merauke
Kita akan melihat lebih banyak lagi
Senyum ramah dan tegur sapa
Gotong royong dan tolong menolong
Kesantunan bukan anjuran tapi kebiasaan
Kepedulian menjadi dorongan
Dari terbit hingga terbenamnya matahari
Kita melihat orang-orang berpeluh tanpa mengeluh
Berkeringat karena semangat
Kerja keras menjadi ibadah
Ketaatan menjadi kesadaran
Kejujuran menjadi bagian harga diri dan kehormatan
Wajah mereka adalah wajah Indonesia yang sejati
Keluhuran budi mereka adalah keluhuran Indonesia yang sesungguhnya
Hari ini kita gemakan, Ini Baru Indonesia!
Dengan penandatanganan manifesto ini, Jokowi berharap seluruh rakyat Indonesia kembali menggali dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Manifesto juga merupakan momentum untuk kembali pada jati diri bangsa sesuai tujuan Proklamator yang telah melahirkan nilai dasar negara Pancasila.
Sebelum menandatangani manifesto tersebut, Ketua MPR, Zulkifli Hasan, membacakan terlebih dulu isi manifesto. Selanjutnya satu per satu, mulai Presiden Jokowi, Megawati, dan seluruh pejabat negara membubuhkan tanda tangan di atas kain putih di samping manifesto.
Para pejabat itu, antara lain, Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Wakil Presiden RI ke-11 Boediono, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Hidayat Nur Wahid, Mangindaan.
Selain itu seluruh kader PDI Perjuangan se-Jawa juga berkumpul di Blitar untuk merayakan peringatan Hari Lahir Pancasila. Mereka berbaur dengan pejabat pemerintah daerah, mulai Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan sejumlah kepala daerah di alun-alun Kota Blitar.
HARI TRI WASONO