TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wuryanto mengatakan dua tentara yang diculik oleh kelompok bersenjata di Enarotali, Papua, berhasil meloloskan diri. Kini kedua tentara Angkatan Darat itu sudah kembali ke kesatuan mereka.
Meski begitu, Wuryanto mengatakan pasukan pengamanan TNI tetap mencari keberadaan kelompok bersenjata pelaku penculikan. "Tugas pencarian kelompok separatis bersenjata memang pekerjaan satuan tugas pengamanan TNI di sana," kata Wuryanto kepada Tempo, Rabu, 27 Mei 2015.
Untuk saat ini TNI AD menduga kelompok separatis bersenjata pimpinan Demianus Magai Yogi sebagai pelaku penculikan. Musababnya kelompok Demianus bermarkas di wilayah Enarotali.
Menurut Wuryanto, kelompok Demianus punya sedikit pengikut. Kelompok tersebut mempersenjatai diri dengan senjata api yang sengaja mereka rampas dari anggota TNI dan Polri.
"Tapi jumlah senpi organik rampasan itu sangat sedikit, kebanyakan mereka pakai senpi rakitan," kata Wuryanto.
Sebelumnya, dua anggota TNI AD bernama Sersan Dua Lery personel Koramil Komopa, dan Prajurit Dua Soleh, anggota Kostrad 303/Raider yang biasa bertugas di Pos Komopa, diculik oleh kelompok bersenjata Rabu dinihari. Selain kedua tentara, ada satu orang guru SD Inpres bernama Elda yang ikut disandera.
Awalnya ketiga orang itu sedang menaiki perahu motor menuju ke pasar. Ketika dalam perjalanan di tengah sungai, mereka dihadang oleh kelompok bersenjata. Guru Elda dibebaskan oleh kelompok simpatisan itu, sementara kedua tentara berhasil kabur dengan cara lompat dari perahu dan bersembunyi di sungai.
INDRA WIJAYA