TEMPO.CO, Banda Aceh - Kontak senjata kembali terjadi di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, antara aparat keamanan dan kelompok bersenjata yang diduga pimpinan Din Minimi.
Satu orang tewas dalam kejadian yang berlangsung pada Minggu, 24 Mei 2015, sekitar pukul 01.00 WIB tersebut.
Kepala Kepolisian Resor Pidie Ajun Komisaris Besar Muhajir mengatakan kontak senjata terjadi di Desa Blang Malu, Kecamatan Mutiara Timur.
Sebelum kejadian, polisi dan TNI mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ada kelompok bersenjata yang keluar dari persembunyiannya dengan menggunakan mobil angkot bernomor polisi BL-1100-PB. Mobil itu bergerak dari Kecamatan Keumala. “Diduga, kelompok tersebut akan melakukan perampokan di sekitar SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) Blang Malu,” ujar Muhajir, Minggu, 24 Mei 2015.
Menurut Muhajir, angkot yang ditumpangi kelompok bersenjata itu bisa dibuntuti aparat kepolisian dan TNI. Angkot tersebut berhenti di sebuah warung nasi di sekitar SPBU Blang Malu. Aparat kepolisian dan TNI menyergap mereka. Namun aparat mendapat perlawanan dari kelompok bersenjata itu yang sambil melarikan diri.
Tiga orang ditangkap dalam penyergapan tersebut. Seorang di antaranya, yang diketahui bernama M. Rijal, 26 tahun, tewas. Rijal merupakan warga Kecamatan Keumala.
Muhajir menjelaskan, jenazah M. Rijal telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya.
Adapun dua lainnya masing-masing, M Nasir, 29 tahun, dan Nasir Khadafi, 22 tahun. M Nasir, warga Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara, mengalami luka tembak di kaki kanannya. Sedangkan Nasir Khadafi, yang juga mengalami luka, merupakan sopir angkot. Keduanya masih dirawat di Rumah Sakit Umum Pidie.
Muhajir menduga mereka merupakan anggota kelompok Din Minimi. Aparat kepolisian dan TNI menyita barang bukti berupa satu pucuk senjata AK-56 beserta 30 butir amunisinya dan satu buah magasin.
Kelompok tersebut diduga bagian dari mereka yang berhasil melarikan diri dalam kontak senjata di Kecamatan Grong-grong, Pidie, pada Rabu malam, 20 Mei 2015. Saat itu, dari jumlah anggota kelompok yang diperkirakan 15 orang, tiga di antaranya tewas.
ADI WARSIDI