Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nilai Ekspor Jawa Timur Naik Didongkrak Perhiasan

image-gnews
Sejumlah perajin membuat perhiasan dari perak untuk dijual ke Jakarta dengan harga Rp. 10.000 hingga 1 juta rupiah di Kelurahan Kotalama, Malang, Jawa Timur, Jumat (23/12). ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Sejumlah perajin membuat perhiasan dari perak untuk dijual ke Jakarta dengan harga Rp. 10.000 hingga 1 juta rupiah di Kelurahan Kotalama, Malang, Jawa Timur, Jumat (23/12). ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Iklan

TEMPO.CO , Surabaya: Nilai ekspor Jawa Timur meningkat menjadi US$ 1,593 juta (Rp 20,8 miliar) atau naik 6,34 persen dibanding bulan lalu yang hanya US$ 1,498 juta saja (Rp 19,6 miliar). Kenaikan ini dipicu stabilitas ekspor perhiasan pada April yang terus merangkak naik dan belum adanya pengaruh kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi.

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Satriyo Wibowo mencatat secara akumulasi sejak Januari hingga April justru terjadi penurunan ekspor 2 persen. Pada tahun ini nilai ekspor US$ 6,368 juta (Rp 83,3 miliar) atau sedikit lebih rendah di banding periode yang sama pada tahun lalu, hanya USD 6,498 juta (Rp 85 miliar).

“Memang kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) dan harga tiket kereta api beberapa waktu yang lalu cukup berdampak pada inflasi,” tuturnya kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jumat, 15 Mei 2015.

Meski begitu, kata Wibowo, ekspor migas Jawa Timur mengalami kenaikan 50,49 persen. Menjadi US$ 50,77 juta atau melonjak dibanding pada Maret lalu yang hanya US$ 33,74 juta saja.

Sementara untuk ekspor non migas Jawa Timur, mencapai US$ 1,5 juta atau naik 5,3 persen dibanding bulan lalu yang hanya US$ 1,4 juta. Ekspor non migas ini didominasi komoditas perhiasan yang mencapai US$ 339,8 juta, diikuti lemak dan minyak hewan senilai US$ 123 juta, dan udang US$ 94,46 juta. “Untuk perhiasaan itu didominasi perhiasaan dari logam mulia,” katanya.

Kebanyakan ini dikirim ke Jepang dengan nilai US$ 215 juta, Amerika Serikat US$ 177,9 juta, dan Taiwan US$ 163 juta.

Sementara untuk impor juga mengalami kenaikan 3,04 persen atau menjadi US$ 1,760 juta dibanding Maret lalu senilai US$ 1,708 juta. Bahkan impor migas mengalami lonjakan 33,66 persen. “Pada Maret lalu hanya US$ 301,7 juta tapi pada April ini melonjak menjadi US$ 403,3 juta,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terlebih pemerintah pusat memutuskan kembali menaikkan harga BBM non-subsidi. Diperkirakan ini akan berdampak pada inflasi secara tidak langsung. Otomatis sejumlah komoditas akan merangkak naik, mengikuti kenaikan biaya distribusi barang.

Khususnya di kawasan Indonesia Timur. Menurut Wibowo daerah-daerah dengan biaya transportasi tinggi akan mengalami disparitas harga yang signifikan. Di antaranya adalah Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Papua.

“Dampak signifikan inflasi akan berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat,” ujarnya. Dia memperkirakan pada awal Juni mendatang akan terjadi disparitas harga sejumlah komoditas. Khususnya barang-barang dari Jawa yang dikirim ke kawasan Indonesia Timur. “Namun untuk kebutuhan pokok kan tidak bisa dihindarkan,” katanya.

Inflasi dan disparitas harga bisa tertolong dengan banyaknya stok beras. Apalagi di saat menjelang puasa dan lebaran, dia berharap panen raya bisa meredam laju inflasi. “Untuk Jawa Timur masih punya cadangan (beras) yang banyak karena selalu surplus,” tuturnya.

AVIT HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.


Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Penyanyi grup band Coldplay, Chris Martin menghibur penonton dalam Expo 2020 di Dubai, Uni Emirat Arab, 15 Februari 2022. REUTERS/Christopher Pike
Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.


Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.


Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Presiden Jokowi berpidato saat Peresmian Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Kongres XXV PWI berlangsung di Bandung, Jawa Barat pada 25 hingga 26 September 2023 yang mengangkat tema Menuju PWI yang Mampu Menjawab Tantangan Zaman. TEMPO/Subekti.
Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.


Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan bersama Presiden Jokowi dan Menteri ESDM Arifin Tasrif di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 21 Desember 2022. Airlangga menyebut dirinya sudah melaporkan ke presiden mengenai kesiapan Indonesia untuk menghentikan PPKM. TEMPO/Subekti.
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.


Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 12 Desember 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.


Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.


Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.


Kolaborasi bank bjb dan LPEI Dorong Ekspor Indonesia

25 Maret 2022

Kolaborasi bank bjb dan LPEI Dorong Ekspor Indonesia

Kerja sama akan mendorong pelaku usaha meningkat dan mendorong ekspor.


Impor Desember Cetak Rekor Tertinggi, BPS: Ekonomi Dalam Negeri Membaik

17 Januari 2022

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Impor Desember Cetak Rekor Tertinggi, BPS: Ekonomi Dalam Negeri Membaik

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat nilai impor Indonesia Desember 2021 mencapai US$ 21,36 miliar.