TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengaku malu karena lobinya ke Presiden Joko Widodo dibongkar Jokowi. Ruhut mengaku "meneror" Presiden Jokowi lewat telepon dan pesan pendek agar Presiden mau membuka Kongres IV Partai Demokrat.
"Tapi aku enggak mengira Pak Jokowi mengatakannya di pidato. Ah, malu aku," katanya saat dihubungi, Rabu, 13 Mei 2015. (Baca: Undang Jokowi ke Kongres Demokrat, Ruhut Ngaku Usaha Sendiri)
Menurut Ruhut, sebelum Presiden memastikan akan hadir di Kongres IV Partai Demokrat, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan Kongres IV Partai Demokrat hanya akan dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Karena itu, Ruhut langsung menelepon dan mengirim pesan pendek ke Jokowi agar dia mau datang ke Kongres IV Partai Demokrat di Surabaya pada 11-13 Mei 2015.
"Aku sama dia (Presiden) kan akrab. Aku tim sukses beliau saat pemilihan presiden, lalu bareng Pak Luhut (Kepala Kantor Staf Presiden Luhut Binsar Panjaitan)," kata Ruhut.
Dalam sambutan pembukaan Kongres IV Partai Demokrat kemarin di Surabaya, Jokowi menyatakan bersedia hadir setelah "diteror" oleh Ruhut lewat pesan pendek dan telepon. Atas "teror" itu, Jokowi berkelakar agar Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberi penghargaan khusus kepada Ruhut, yang telah merayu dia agar menghadiri kongres ini. (Baca: Demokrat Targetkan Menang Pemilu Presiden 2019)
KHAIRUL ANAM
Berita Menarik:
Perut Pasien Bergetar, Ternyata Itu Ponsel Dokter
Foto Lindsay Lohan Bawa Quran Beredar, Masuk Islam?
Kisah Guru Lulusan Sarjana yang Digaji Seharga 5 Gorengan
VIDEO: Nekat Curi Motor Tentara, Begal Ini Dihajar Warga