TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian RI mengirim tim Disaster Victim Identification (DVI) ke Nepal untuk membantu mencari tiga warga negara Indonesia yang hingga saat ini belum ditemukan setelah gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter mengguncang negara itu pada 25 April 2015.
"Tim DVI akan berada di bawah koordinasi Kementerian Luar Negeri. Mereka akan bergabung dengan tim lain di Nepal, seperti tim forensik setempat dan Interpol," kata juru bicara Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri Komisaris Besar Krishna Murti dalam jumpa pers di Mabes Polri, Rabu, 13 Mei 2015.
Krisna mengatakan tim DVI tak hanya mencari dan melakukan evakuasi terhadap korban gempa, tetapi juga melakukan identifikasi terhadap para korban.
Tim yang berangkat nanti malam itu akan dibekali peralatan DVI dengan data-data ante mortem tiga WNI yang hilang saat mendaki ke pegunungan Himalaya. Mereka adalah Alma Parahita, Kadek Andana, serta Jeroen Hehuwat.
"Identifikasi nanti bisa didapat dari data primer berupa sidik jari, data geligi, dan DNA. Selain itu, bisa juga dari ciri-ciri medis serta properti," ujar Krishna.
Gempa di Nepal mengakibatkan kerusakan hebat dan disebut sebagai gempa terdahsyat di kawasan itu selama 80 tahun terakhir. Diperkirakan ada 7.500 korban tewas dan luka-luka. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia sebelumnya telah membangun rumah sakit darurat di Nepal.
ISTMAN MP