Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Obat Murah Langka, Pasien Lupus Makin Menderita

image-gnews
Sejumlah penderita lupus mengikuti senam bersama dalam rangkaian peringatan hari lupus yang dirayakan setiap tanggal 10 mei di Jakarta, Jumat, (07/5). Acara ini akan dilanjutkan dengan malam lilin pada hari Sabtu, dan pembagian buku saku tentang lupus pada hari Minggu. TEMPO/Seto Wardhana
Sejumlah penderita lupus mengikuti senam bersama dalam rangkaian peringatan hari lupus yang dirayakan setiap tanggal 10 mei di Jakarta, Jumat, (07/5). Acara ini akan dilanjutkan dengan malam lilin pada hari Sabtu, dan pembagian buku saku tentang lupus pada hari Minggu. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kelangkaan obat murah membuat sekitar 400 ribu pasien lupus di Indonesia menderita. Persoalan itu menjadi isu utama pada acara sosialisasi dan peringatan Hari Lupus Sedunia 10 Mei di Bandung.

Manajer Yayasan Syamsi Dhuha, Laila Panchasari mengatakan, ada enam jenis obat yang pasien lupus butuhkan. Antara lain klorokuin, hidroksiklorokuin, dan azathioprine. Dari ketiga macam obat itu, hanya klorokuin yang ada di Indonesia. "Sebenarnya itu obat malaria, karena lupus belum ada obatnya," kata Laila kepada Tempo, Minggu, 10 Mei 2015.

Klorokuin sempat mudah diperoleh dan dipakai banyak penderita lupus karena harganya murah. Namun sejak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berjalan 1 Januari 2014, obat itu sampai sekarang sulit pasien dapatkan. "Saat ada Jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat) obat itu sempat masuk daftar layanan, tapi sekarang hilang," ujarnya.

Yayasan yang peduli terhadap pasien lupus berbasis di Bandung tersebut, kembali meminta dukungan publik agar obat off label bagi pasien lupus bisa masuk dalam skema penjaminan BPJS Kesehatan. Dukungan dari ribuan orang yang telah masuk ke website yayasan itu, ditujukan pula ke Kementrian Kesehatan agar mau menyempurnakan aturan obat yang sangat mereka butuhkan.

Ketua Yayasan Syamsi Dhuha yang juga penderita lupus dan low vision (penglihatan berkurang), Dian Syarief mengatakan, jumlah orang dengan lupus (Odapus) diperkirakan 400.000 orang di Indonesia. Obat yang ada sekarang bersifat simtomatik atau meredakan gejala lupus. "Obatnya hasil pinjaman dari penyakit lain atau yang secara medis dikenal dengan istilah off label," kata Dian.

Jenis obat yang langka itu obat generik untuk kalangan odapus tingkat ringan hingga berat, seperti pil kina, azathioprine, hydroxychloroquin, dan methotrexate. "Obat itu suka menghilang di apotek tanpa alasan yang jelas," ujar Dian.

Fungsi obat tersebut untuk mengurangi rasa sakit dan imuno supresan atau penekan antibodi. Sebab pada Odapus, kata Dian, sistem tubuh menghasilkan antibodi berlebih sehingga menyerang jaringan dan organ. Karena selama ini obat penyembuh lupus belum ditemukan, Odapus harus bergantung hidup dengan obat-obatan sementara yang ada di pasaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Harga obat itu, kata Dian, misalnya azathioprine generik sebesar Rp 8.000 per butir. Kalau lupus sedang aktif, Odapus harus memakan 4 butir obat itu per hari. Namun karena susah didapat, Odapus harus membeli obat jenis mikofenolate mofetil yang harganya berkisar Rp 25 ribu per butir. "Kalau sebulan, biaya satu obat itu saja sudah Rp 3 juta, ini sangat memberatkan," katanya.

Sejak 2006, mereka terus memperjuangkan kemudahan obat tersebut. Terakhir mereka bertemu Menteri Kesehatan pada 2013, berbekal 1.500 tanda tangan dukungan publik. Hasilnya, obat lupus berharga mahal dimasukkan pemerintah ke skema penjaminan asuransi kesehatan. Namun setelah itu, kebijakan terus berubah. Obat tersebut, kata Dian, keluar-masuk dalam skema penjaminan.

Selain mendesak kemudahan obat, mereka meminta agar pasien lupus mendapat perhatian khusus dari petugas medis dan BPJS Kesehatan. Dari pengalaman kasus, menurut Dian, kondisi pasien lupus memburuk karena harus antri dari pagi sampai sore untuk bisa mendapatkan layanan obat maupun tindakan medis lainnya.  

Adapun keluarga pasien yang tak sanggup mengantri lama, menebus obat lain yang lebih mahal. Menurut Dian, ada pasien lupus yang harus berhutang ke orang sekitar dan minta bantuan saudara. Obat seharga jutaan rupiah per bulan itu akhirnya dihemat dengan cara diminum dua kali sehari dari ketentuan sebanyak tiga kali.

Manajer Senior BPJS Kesehatan Cabang Utama Bandung, Gatot Subroto, mengatakan, langkanya obat malaria untuk lupus tersebut diduga terkait dengan nihilnya kasus malaria di Jawa. "Seingat saya kalau daerah seperti Sumatera, Kalimantan,  dan Papua, obat ini masih mudah di dapatkan," ujarnya. Jalan keluarnya, ia akan berkoordinasi dengan cabang lain di luar Jawa terkait kelangkaan obat malaria untuk pasien lupus.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

1 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

2 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

8 hari lalu

Kondisi pria Palestina yang terluka akibat penembakan oleh tentara Israel, di rumah sakit Al Shifa, Gaza, 1 Maret 2024. Penembakan oleh tentara Israel terhadap warga Palestina yang tengah menunggu bantuan itu menewaskan 112 orang dan lebih dari 750 orang terluka.  REUTERS/Kosay Al Nemer
Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.


Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

19 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

20 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

26 hari lalu

Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.


Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

27 hari lalu

Wakil Menteri Kesehatan kedua Korea Selatan Park Min-soo berbicara saat konferensi pers di Sejong, Korea Selatan, 29 Februari 2024. Yonhap via REUTERS
Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.


Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

35 hari lalu

Ratusan dokter di Korea Selatan berunjuk rasa di luar gedung parlemen memprotes rencana pemerintah yang akan menambah lagi tenaga medis sampai 10 tahun ke depan. Sumber: Reuters/asiaone.com
Hampir 8.000 Dokter Magang di Korea Selatan Mogok Kerja, Mengapa?

Di Korea Selatan, dokter umum ternyata diupah rendah, sementara dokter bedah plastik dan dokter kulit dalam praktik swasta dibayar paling tinggi.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

57 hari lalu

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

58 hari lalu

Bappeda Llitbang Kabupaten Bogor menggelar Inovator Temu Inovator 2024 di Auditorium Setda Kabupaten Bogor, Cibinong, Selasa 30 Januari 2024. TEMPO/M.A MURTADHO
Pemkab Bogor Gelar Temu Inovator 2024, Berharap Bisa Kembangkan Ratusan Desanya

Temu Inovator yang diselenggarakan setiap tahun disebutkan untuk meneruskan pembangunan prioritas di daerah itu.