TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan menyebut pembocor soal ujian nasional sebagai pengkhianat. Ia mengatakan tak ada ampun bagi pelaku pembocoran itu. "Dia secara sengaja membocorkan. (Supaya jera) tak ada ampun bagi perusahaan dan orangnya," ujar Anies di Istana Negara, Selasa, 5 Mei 2015.
Anies mengakui kebocoran soal ujian dan kecurangan masih ada selama pelaksanaan ujian nasional tahun ini. Namun ia mengklaim angka keduanya sudah menurun. Ia menegaskan, pemerintah bertekad membereskan masalah ini. "Silakan laporkan kalau ada kebocoran," katanya.
Sebelumnya, Komisioner Bidang Penyelesaian Laporan Pengaduan Ombudsman Budi Santoso mengatakan baru menerima satu laporan kecurangan dalam ujian nasional tingkat sekolah menengah pertama, yakni berupa beredarnya kunci jawaban di Medan. Namun belum dapat dipastikan apakah kunci jawaban itu sesuai dengan soal ujian nasional yang dikerjakan di salah satu SMP negeri di daerah itu.
Ombudsman pun belum mendapat kronologi lengkap bagaimana kunci jawaban itu justru ditemukan di ruang pengawas. Ada 3.773.372 siswa jenjang sekolah menengah pertama yang mengikuti ujian nasional mulai kemarin hingga Kamis, 7 Mei mendatang. Mereka berasal dari 50.515 SMP. Hanya ada 42 SMP yang menjalani computer-based test dengan jumlah siswa 9.352.
TIKA PRIMANDARI