TEMPO.CO, Ngawi – Presiden Joko Widodo menargetkan proses pembangunan jalan tol Solo-Kertosono rampung pada akhir 2017. "Saya sudah berikan target ke Menteri PU paling lama untuk dua ruas ini 2,5 tahun harus selesai," katanya saat meresmikan percepatan pembangunan jalan tol ruas Solo-Ngawi dan peletakan batu pertama jalan tol ruas Ngawi-Kertosono di Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis petang, 30 April 2015.
Menurut Jokowi, ruas dua jalan tol dengan panjang 177,12 kilometer itu merupakan bagian dari megaproyek Jalan Tol Trans-Jawa dan seharusnya rampung tiga tahun lalu. Namun kontraktor sebelumnya, PT Theiss Construction Indonesia, tak mampu mengerjakan proyek karena kekurangan dana. Akibatnya, proyek itu sempat berhenti pengerjaannya. Pemerintah langsung mencabut kontrak perusahaan itu untuk diambil alih.
Dua badan usaha milik negara sektor konstruksi, yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, terpilih untuk menggarap jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono. Keduanya berbagi saham, 60 persen dimiliki Jasa Marga dan sisanya dikuasi Waskita Karya. Adapun nilai investasinya tahun ini mencapai Rp 10 triliun.
Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman menuturkan 30 persen atau Rp 3 triliun dari nilai investasi itu bersumber dari uang dua perusahaan tersebut. Adapun sisanya, yakni 70 persen atau Rp 7 triliun, merupakan pinjaman dari perbankan nasional. "Itu sudah dalam rencana bisnis kami," katanya.
Adityawarman menyatakan jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono akan rampung akhir 2017, karena pemerintah berkeinginan keras membuka Jalan Tol Trans-Jawa pada 2018.
Menurut Adityawarman, hingga kini, masih ada empat ruas yang belum tersambung, yakni Pemalang-Batang-Semarang dan Solo-Ngawi-Kertosono. Kini ruas Solo-Ngawi-Kertosono telah resmi digarap PT Jasa Marga dan PT Waskita Karya. "Adapun ruas Pemalang-Batang-Semarang sudah ada investornya tapi belum ada kegiatan konstruksinya. Kami berencana menggarap di sana," ujarnya.
NOFIKA DIAN NUGROHO