TEMPO.CO , Makassar: Shinta Mashita Maolina, ibu tersangka penembak waria di Jalan Chairil Anwar, Makassar, meminta sekolah tidak gegabah mengambil tindakan. Shinta berharap sekolah dan orang tua siswa lainnya berintrospeksi diri.
"Saya sebagai orang tua pelaku meminta sekolah tidak gegabah mengambil tindakan. Misalnya saja mengeluarkan siswa tersebut," ujar Shinta yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Makassar ini ketika dihubungi Tempo, Kamis, 30 April 2015.
Shinta, yang berasal dari Partai Hanura, menyampaikan permintaan tersebut didasari atas asas parduga tak bersalah. Pasalnya kasus ini tengah ditangani kepolisian. Sehingga Shinta menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib menangani hingga ada putusan inkraht.
Shinta mengatakan, jika sekolah mengeluarkan anaknya, di satu sisi anaknya tidak bersalah. Jika anaknya dikeluarkan, kata Shinta, tidak ada jaminan sekolah lain dapat menerima anak mereka. "Kasihan kan, kalau anak kami kariernya tamat hanya karena kasus seperti ini dan belum tentu bersalah," ujar Shinta.
Sebelumnya, Kepala Sekolah SMAN 2 Makassar Masyitah mengatakan pelajar yang terlibat penembakan waria di Jalan Chairil Anwar, Makassar, terancam dikeluarkan dari sekolah. Sebab, tindakan tersebut membuat mereka harus berurusan dengan polisi.
Selain siswa SMAN 2 Makassar, terdapat satu siswa SMAN 17 Makassar yang juga ikut dalam penembakan. Tapi SMAN 17 Makassar belum mendapat informasi dari kepolisian.
Pada 26 April lalu, Waria bernama Zulfikar alias Aurel, 21 tahun, tertembak di Jalan Chairil Anwar, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar. Komplotan pelaku penembakan masih remaja dan berstatus pelajar diringkus di rumah masing-masing, 27 April 2015.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI