TEMPO.CO, Cilacap - Terpidana mati Rodrigo Gularte memang sudah menjalani eksekusi mati pada Rabu dinihari, 29 April 2015. Tapi ada sisi lain dari pria asal Brasil itu.
Gularte dikenal sebagai penyayang binatang. “Ia pernah menyerahkan anak rusa kepada saya dan diminta untuk dirawat,” kata Romo Carolus, rohaniwan pendamping Rodrigo menjelang detik-detik eksekusi, saat ditemui di Gereja Katolik Cilacap, Rabu, 29 April 2015.
Carolus lalu menyerahkan satwa mungil itu ke tempat penangkaran rusa di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Dia mengaku juga pernah diberi tiga ekor ayam.
Saat itu Gularte meminta Carolus tidak menyembelih ayam itu. “Kasihan, jangan disembelih,” ujar Carolus menirukan Gularte kala itu.
Gularte juga meminta Carolus tidak memelihara ayam di kandang. Dia minta ayam itu bebas bermain di halaman rumah. Hal khusus lainnya, Gularte melarang Carolus memakan daging hewan.
Saat di Nusakambangan, Gularte memelihara kucing di dalam sel. Kucing itulah yang sering diajaknya berbicara. Dia menemukan kucing itu dalam kondisi sakit. Dengan ketelatenannya, dia merawat kucing itu hingga sembuh.
Sebelum dieksekusi, Gularte meminta Carolus membagikan buku koleksinya. Dia memiliki sejumlah buku berbahasa Inggris dan Portugis. Soal buku, Gularte sangat tertarik dengan isu pemanasan global.
Suatu ketika, Gularte memprotes Carolus karena memberikannya sebuah novel dewasa. “Romo, jangan kasih saya buku yang tidak baik,” tuturnya. Carolus pun tertawa saat mengingat kejadian itu. “Saya lupa. Itu buku yang saya baca 20 tahun lalu,” ujar Carolus.
ARIS ANDRIANTO