TEMPO.CO, Bandung - Semua organisasi buruh dan pekerja di Jawa Barat telah bersiap menggeruduk Jakarta dalam perayaan Hari Buruh atau May Day, 1 Mei 2015. “Kami ke Jakarta. Semua serikat pekerja dan buruh bergabung dalam Aliansi Gerakan Buruh Indonesia,” kata Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jawa Barat Roy Jinta saat dihubungi Tempo, Rabu, 29 Mei 2015.
Menurut Roy, KSPSI, misalnya, mengerahkan ribuan buruh dari sejumlah daerah di Jawa Barat. Kelompoknya akan berangkat ke Jakarta pada 30 April 2015. “Kalau mayoritas masa aksi, berangkat tanggal 1 Mei 2015, subuh,” ucapnya.
Tuntutan yang dibawa buruh masih sama seperti perayaan May Day tahun lalu. “Soal outsourcing, perbaikan layanan BPJS, menuntut penambahan item komponen KHL (komponen hidup layak) jadi 86 komponen, tolak upah murah,” ujarnya.
Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Jawa Barat Iyan Sofyan menuturkan organisasinya berencana mengirim 7.000 anggotanya untuk bergabung dengan buruh lain di Jakarta. “Kami inginnya mengirim 10 ribu orang, tapi konfirmasi terakhir 7.000 orang,” katanya. Ribuan buruh itu berasal dari 16 daerah di Jawa Barat. “Dari Cirebon, Sumedang, Bandung Raya, Bekasi, Karawang, Subang, Bogor, serta Purwakarta. Berangkatnya besok (Kamis, 30 Mei 2015) malam."
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat Deddy Wijaya mempersilakan aksi buruh itu. “May Day hari libur. Unjuk rasa, silakan. Itu hari besar mereka. Buruh berunjuk rasa menyampaikan tuntutannya itu normal,” ucapnya. Menurut dia, sejumlah isu yang dituntut buruh masih relevan, terutama soal praktek layanan BPJS. Perusahaan yang ada dalam organisasinya, misalnya, masih ragu untuk mendaftarkan karyawannya menjadi peserta BPJS Kesehatan. “Kami punya MoU dengan BPJS Kesehatan bahwa kami belum bisa melaksanakannya terhadap anggota Apindo sebelum BPJS Kesehatan membereskan masalah-masalah layanan yang belum dianggap prima, belum bagus. Dalam hal ini, buruh sepakat dengan kami.”
AHMAD FIKRI