TEMPO.CO, Cilacap - Keluarga terpidana mati Mary Jane Fiesta Veloso yang terdiri atas bapak, ibu, saudara kandung, anak, dan bekas suami perempuan asal Filipina itu melakukan doa bersama di sebuah kamar berukuran kecil di Hotel Tanjung, Cilacap, Jawa tengah.
Mereka menggelar devosi untuk memohon agar Mary Jane terbebas dari hukuman mati, yang direncanakan berlangsung pada Rabu dinihari, 29 April 2015.
Mengucap doa dalam bahasa Inggris, mereka terlihat sangat khusyuk. Doa bersama ini juga diikuti oleh sejumlah aktivis organisasi Migrant International dan kuasa hukum Mary Jane dari Filipina.
Mary Jane dianggap sejumlah pihak, termasuk para aktivis, sebagai korban salah tangkap. Sebab, dalam investigasi yang dilakukan aparat pemerintah Filipina, Mary Jane adalah kurir yang bekerja di bawah perintah dan tekanan.
Hari ini, perekrut Mary Jane, Maria Kristina Sergio, menyerahkan diri bersama suaminya ke kepolisian Kota Cabanatuan. Sambil menangis, Maria bersaksi bahwa dialah yang merekrut Mary Jane sebagai buruh migran dan menyatakan terpidana mati tersebut tidak bersalah.
SUNUDYANTORO