TEMPO.CO, Madiun – Petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun, Jawa Timur, mulai membenahi liang lahat yang disiapkan bagi terpidana mati Raheem Agbaje Salami di Tempat Pemakaman Umum Serayu, Kelurahan Pandean, Kecamatan Taman.
Pembenahan dilakukan menjelang pelaksanaan eksekusi mati gelombang kedua kepada para terpidana mati di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. "Liang lahat yang sudah digali sebelumnya diperdalam lagi,’’ kata Kepala Bidang Pemakaman, Taman, Penerangan Jalan Umum Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Madiun Hari Djoko Widodo, Senin, 27 April 2015.
Pada 11 Maret 2015, Dinas Pertamanan telah menggali liang lahat itu dengan kedalaman 1,7 meter. Setelah Dinas berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri Madiun pada Ahad kemarin, liang lahat tersebut diperdalam menjadi 1,8 meter. Adapun panjang dan lebarnya tetap, yakni 2,2 meter kali 1,05 meter.
"Ukurannya memang sengaja dibuat lebih besar karena calon jenazah yang akan dimakamkan adalah orang luar negeri yang memiliki tinggi badan lebih panjang dan besar daripada orang Indonesia,’’ ujar Hari kepada Tempo. Liang lahat yang biasa dibuat Dinas Kebersihan dan Pertamanan berukuran panjang 1,9 meter dan lebar 70 sentimeter.
Selain membenahi liang lahat, kata dia, Dinas menyiapkan satu set tenda berukuran 60 x 60 meter. Tenda itu dipasang di atas liang lahat, sehingga tidak mengganggu proses pemakaman ketika hujan turun.
Peralatan lain yang juga disiapkan adalah pompa air untuk menyedot genangan di dalam liang lahat dan lampu untuk penerangan jika pemakaman dilakukan malam hari. "Tenaga penggali kubur kami siapkan 12 orang,’’ kata Hari.
Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Madiun M. Aliq Yakin mengaku belum menerima informasi resmi tentang pelaksanaan pemakaman bagi terpidana mati Raheem. Meski demikian, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Madiun untuk menyiapkan liang lahat sebelum penyelundup heroin itu dipindahkan dari Lembaga Pemasyarakatan Madiun ke Nusakambangan pada 4 Maret 2015. "Prinsipnya, kami siap menerima jenazah untuk dimakamkan di sini. Sekarang tinggal menunggu perintah saja,’’ ujarnya.
Raheem merupakan satu dari sembilan terpidana kasus narkotik yang akan dieksekusi mati dalam waktu dekat. Warga Spanyol kelahiran Nigeria itu ditangkap oleh petugas kepolisian di Bandara Udara Internasional Juanda karena menyelundupkan lima kilogram heroin pada 1999.
NOFIKA DIAN NUGROHO