TEMPO.CO, Palopo - Kepala Tata Usaha Badan Narkotika Nasional Kota Palopo Jufri Mustafa meminta warga Kota Palopo dan sekitarnya mewaspadai kue yang mengandung narkoba. “Para orang tua dan pengelola sekolah harus mengingatkan anak-anak dan siswanya agar tidak membeli jajanan sembarangan karena dikhawatirkan mengandung bahan-bahan adiktif berbahaya,” katanya, Ahad, 26 April 2015.
Permintaan Jufri disampaikan berkaitan dengan pengungkapan sindikat penjual kue brownies dan cokelat yang bercampur ganja di Plaza Blok M, Jakarta Selatan, pada 10 April lalu. Sindikat yang dikendalikan IR, 38 tahun, itu dibongkar oleh BNN pusat.
Menurut Jufri, meski di Kota Palopo dan daerah lain di sekitarnya belum ditemukan kue brownies, cokelat, atau jenis lainnya yang mengandung bahan-bahan narkoba, masyarakat tetap perlu diingatkan. “BBN Palopo tidak bermaksud menakut-nakuti warga, tapi berkewajiban menyampaikan peringatan,” ujar Jufri.
Jufri menjelaskan banyak cara yang digunakan pengedar narkoba agar warga mengkonsumsi barang terlarang itu. Pencampuran narkoba jenis ganja dengan makanan merupakan salah satu modus operandi yang digunakan para sindikat pengedar narkoba. “Mengkonsumsi kue mengandung zat narkoba dapat memberikan efek negatif bagi tubuh, terutama jika dikonsumsi anak-anak yang masih belia atau di bawah umur."
Kepala BNN Palopo Maximilian Sahese mengatakan segera berkoordinasi dengan sejumlah pihak guna melakukan pemeriksaan terhadap kue yang dijual di sejumlah tempat, termasuk toko kue dan warung atau kantin sekolah.
Maximilian mengatakan pemeriksaan kue dilakukan bersama kepolisian, dinas perdagangan, dinas kesehatan, serta dinas pendidikan. “Motif atau modus operandi yang digunakan sindikat dalam mengedarkan narkoba perlu diwaspadai, termasuk mencampurnya dengan kue atau bahan makanan lainnya,” ia menuturkan.
Maximilian berharap kasus yang diungkap di Jakarta tidak terjadi di Palopo dan daerah lain di sekitarnya.
HASWADI