TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Wakil Kepala Polri, Rabu, 22 April. Pelantikan Budi terbilang supercepat. Menurut Badrodin, pihaknya sudah melayangkan surat pemberitahuan pelantikan Budi kepada Presiden Joko Widodo melalui Menteri Sekretariat Negara Pratikno.
“Presiden sedang sibuk Konferensi Asia-Afrika, jadi pemberitahuannya saya sampaikan ke Pak Mensesneg,” kata Badrodin. Namun, ujarnya, ia sebelumnya sudah bertemu dengan Jokowi untuk membahas ihwal calon Wakapolri. (Baca: Budi Gunawan Jadi Wakapolri, Badrodin Kapolri Boneka?)
Badrodin menjamin penunjukan Budi tidak akan menciptakan matahari kembar, kendati saat ini sejumlah pos penting diisi mantan anak buah Budi. “Saya Kapolri. Saya pegang komando," ujar Badrodin, yang menjadi Kapolri hanya sampai Juli tahun depan karena pensiun.
Jokowi membenarkan Badrodin sudah pernah membicarakan pemilihan Wakapolri. Namun ia hanya tersenyum ketika ditanya apakah nama BG disebut dalam pertemuan itu. “Sudah bertemu, saya sudah perintahkan kepada Kapolri untuk melakukan konsolidasi kelembagaan,” ujarnya. (Baca: Badrodin Lantik Budi Gunawan, Sudah Izin ke Jokowi?)
Pelantikan Budi dilakukan sekitar pukul 14.00 itu bukan digelar di Ruang Rapat Utama, melainkan di ruang pertemuan Kapolri—di lantai dua gedung yang sama dengan Ruang Rapat Utama yang terletak di lantai satu. Lazimnya, perwira Polri dilantik di Ruang Rapat Utama.
“Ruangannya sempit, saya sampai disisip-sisipkan. Kami berimpitan,” kata komisioner Komisi Kepolisian Nasional, M. Nasser, yang datang di acara pelantikan.
Pelantikan pun berlangsung tertutup. Nasser mengatakan tamu acara berjumlah 18 orang. Mereka di antaranya Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Budi Waseso, Inspektur Pengawasan Umum Komisaris Jenderal Dwi Priyatno, dan juru bicara Polri Inspektur Jenderal Anton Charlian. Nasser datang bersama koleganya di Komisi Kepolisian, Edi Syahputra Hasibuan.
DEWI SUCI RAHAYU I TIM TEMPO