TEMPO.CO, Jakarta - Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror menangkap Ambo Ece, di Bulutironge, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Selasa, 21 April 2014 sekitar pukul 16.00 WITA. Ia diduga anggota jaringan teroris Daeng Koro alias Sabar Subagyo.
Pria 40 tahun itu juga diduga merupakan salah satu pembunuh dua anggota Kepolisian Resor Poso, beberapa waktu lalu. "Saat ini sedang dibawa ke Makassar untuk pengembangan penyelidikan," kata Kepala Biro Penerangan Umum Mabes Polri Brigadir Jenderal Agus Riyanto dalam rilis yang diterima Tempo, Rabu, 22 April 2015.
Adapun keterlibatan Ambo dalam aksi teror selama ini, diduga menjadi pelatih bela diri ala militer di Gunung Handulang Walenrang, Luwuk pada 2011. Ia kembali menjad pelatih bela diri ala militer atas perintah Daeng Koro, di Taman Jeka, Poso, pada 2012. Selain itu, Ambo juga diperintahkan mengirim sejumlah uang ke Poso untuk kepentingan teror di Poso.
Pada 10 Januari lalu Densus 88 juga menembak mati teroris Ilham Syafii di Desa Bunga Didi, Kecamatan Tanalili, Kabupaten Luwu Utara. Ilham juga teridentifikasi teroris jaringan Santoso alias Daeng Koro. Daeng Koro dikabarkan tewas tertembak mati di kebun kopi, Sabtu, 4 April 2015.
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat, Inspektur Jenderal Anton Setiadji, mengakui bahwa wilayah hukumnya menjadi tempat pelarian teroris asal Poso, Sulawesi Tengah.
Polisi kemarin menangkap Ambo Ece, 35 tahun, buronan kasus terorisme di Bulutironge, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Selasa, 21 April, sekitar pukul 06.30 Wita.
Ambo Ece merupakan anak buah Santoso dan Daeng Koro. Ia tergabung dalam Mujahidin Indonesia Timur dan terlibat aksi terorisme. Salah satu aksinya, pembunuhan dua anggota Polres Poso, Ajun Inspektur Satu Sudirman dan Brigadir Andi Sapa di Tamanjeka, Poso, beberapa waktu lalu. Ambo Ece pernah mengikuti latihan militer di Poso dan Walenrang.
"Di sini (Sulsel) itu sekarang jadi tempat pelarian teroris. Tempat persembunyian (teroris) banyak, tapi tak mungkin dibeberkan," kata Anton, Rabu, 22 April.
DEWI SUCI R