TEMPO.CO, Malang - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bakal mengaktifkan kembali angkutan massal kereta api di Malang. Moda transportasi massal itu diperkirakan akan efektif mengatasi kemacetan di dalam Kota Malang maupun jalur Malang-Surabaya.
“Jalur kereta bisa memanfaatkan jalur yang sudah ada,” kata Kepala Seksi Perkeretaapian Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Arjani Hia Putra dalam sosialisasi keselamatan perkeretaapian, Rabu, 22 April 2015. Jalur trem peninggalan masa kolonial juga bisa digunakan kembali. Selain untuk mengatasi kemacetan, kereta api juga diandalkan sebagai transportasi angkutan barang ke kawasan industri maupun kepentingan wisata dalam kota.
Sebelumnya, telah diuji coba kereta komuter yang menghubungkan Lawang-Kepanjen pada 2012. Namun spesifikasi kereta komuter tak sesuai dengan geografis di Malang. "Komuter saat itu tidak didesain untuk jalan menanjak," ujar Arjani.
Surabaya pun telah memutuskan untuk mengembangkan trem dan monorel untuk mengatasi kemacetan. Trem disiapkan untuk jalur Wonokromo-Perak, sedangkan monorel untuk jalur Pakuwon-Kenjeran. "Kereta, trem, dan monorel cukup efektif atasi kemacetan."
Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Sugiadi Waluyo mengatakan pengembangan transportasi dalam kota dibutuhkan seiring pertumbuhan penduduk. Salah satunya dengan mengaktifkan kembali jalur kereta peninggalan Belanda. "Bisa untuk angkutan kota maupun antarprovinsi."
Pemerintah setempat diharap merencanakan angkutan massal secara matang. Usulan bisa diajukan ke Kementerian Perhubungan melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
EKO WIDIANTO