TEMPO.CO , Palangkaraya: Kabupaten Barito Timur menjadi andalan Kalimantan Tengah untuk meningkatkan target produksi padi 1 juta ton. "Hasil padi di kabupaten ini sangat besar, perhektarnya bisa mencapai 5,7 ton dan diatas rata-rata," kata Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Achmad Diran, saat panen raya di Desa Netampin, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, Selasa, 21 April 2015.
Badan Pusat Statistic (BPS) mencatat, dari 13 kabupaten dan 1 kota di Kalimantan Tengah, ada 6 kabupaten yang mengalami surplus beras, salah satunya Kabupaten Barito Timur.
Menurut Diran, Barito Timur merupakan kabupaten yang diharapkan bisa menjadi salah satu sentral penghasil padi. Kondisi ini dikarenakan kabupaten tersebut mempunyai segala prasyarat untuk pertanian modern.
Salah satunya yakni daerah pengembangan irigasi teknis yang dapat ditanam lebih dari satu kali dalam setahun. Selain itu lahan sawah yang ditanam sekali (IP-1) cukup luas, mencapai 9.131 ha dan bisa ditingkatkan menjadi IP-2.
Dalam panen raya itu, Wakil Gubernur yang didampingi Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas menyerahkan bantuan kepada petani alat-alat untuk pertanian.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kalimantan Tengah Tute Lelo menjelaskan pada tahun 2015, provinsi melalui dana APBN membantu penerapan pengelolaan tanaman terpadu (GP-PTT) padi hibrida seluas 2.000 hektar.
Kemudian pengembangan jaringan irigasi seluas 4.500 hektar termasuk pupuk urea 275 ton, NPK 275 ton dan benih 137,5 ton. Selain itu optimalisasi lahan berupa pupuk dan olah lahan seluas 2000 ha dan sejumlah alat pertanian seperti combine harvester 5 unit, power threser 2 unit, traktor 2 unitn dan RMU 1 unit. "Bantuan juga diberikan melalui APBD Kalteng dalam program Kalteng Besuh," katanya.
KARANA WW