TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Tim 9--tim pencari solusi konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian RI--Ahmad Syafii Maarif mengatakan Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi Kepolisian RI harus memilih calon Wakil Kepala Polri yang terbaik.
"Pilih orang yang tak bikin heboh lagi republik ini," kata Buya--sapaan Syafii Maarif-- saat dihubungi Tempo, Jumat, 17 April 2015.
Ia mengatakan Dewan Jabatan harus memilih calon Wakapolri dengan mempertimbangkan aspirasi publik. "Kami berharap Wanjakti mendengarkan aspirasi publik," ujarnya.
Menurut Buya, jika ada calon yang dianggap bermasalah, Dewan Jabatan harus segera mencari nama lain sebagai pengganti. "Kan jenderal bintang dua dan tiga masih banyak di kepolisian," ucapnya. "Carilah calon yang tak bikin heboh."
Buya enggan berkomentar tentang kemungkinan Komisaris Jenderal Budi Gunawan menjadi calon Wakapolri. Begitu juga tentang kemungkinan peran besar Budi Gunawan jika terpilih mendampingi Komisaris Jenderal Badrodin Haiti. "Saya tak mau bilang seperti itu."
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan menyatakan Dewan Jabatan akan segera mencari calon Wakapolri, jabatan yang kosong setelah Badrodin Haiti dilantik menjadi Kapolri.
"Mudah-mudahan kalau tidak hari ini atau besok Wanjakti akan sidang," ucap Anton di Markas Besar Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 17 April 2015. "Kami berharap posisi Wakapolri segera terisi."
Calon Wakapolri adalah para jenderal bintang tiga. Saat ini tercatat ada delapan jenderal bintang tiga, yakni Dwi Priyatno, Putut Eko Bayuseno, Djoko Mukti Haryono, Anang Iskandar, Saud Usman Nasution, Budi Waseso, Suhardi Alius, dan Budi Gunawan.
Nama yang paling kuat mencuat sebagai pendamping Badrodin adalah Budi Gunawan, yang sebelumnya dicalonkan sebagai polisi nomor satu di Korps Bhayangkara.
PRIHANDOKO