TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Batik Air rute Ambon-Jakarta terpaksa mendarat darurat di Makassar setelah mendapat kabar dari menara Air Traffic Control di Ambon kalau pesawat yang dimiliki Maskapai Lion Air itu mendapat teror bom.
Pilot mengumumkan pendaratan darurat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, 10 menit sebelum mendarat. Kapten pilot Luther Latumahina itu hanya menyebut pendaratan dilakukan karena ada masalah operasional.
Salah satu penumpang bernama Bambang Suherman menceritakan penumpang baru tahu kalau pesawat itu mendapat teror bom setelah mereka dievakuasi dan ada di terminal kedatangan.
Penumpang mengetahui teror itu setelah mereka bertanya pada Gegana dan Paskhas AURI yang bergerak mengamankan pesawat di landasan pacu. "Kami harus memuji pilot dan kru yang tidak panik saat menerima ancaman bom," kata Bambang Suherman kepada Tempo yang menghubunginya via telepon dari Jakarta, Jumat, 17 April 2015.
Hingga saat ini, proses penyisiran sedang dilakukan. Para penumpang Batik Air masih menunggu di Gate VII Bandara Sultan Hasanuddin.
Baca Juga:
AMIRULLAH