TEMPO.CO, Jakarta - Putra bungsu Wakil Kepala Kepolisian Indonesia Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, Fakhri Subhana Haiti, mengaku sempat tidak tahu ayahnya diusung sebagai calon orang nomor satu di Korps Bhayangkara. Fakhri justru baru mengetahuinya dari teman-temannya.
"Bapak enggak cerita-cerita urusan kantor ke meja makan, setelah tahu dari teman baru saya tanya," ucap Fakhri di rumahnya di Jalan M. Kahfi I Nomor 34, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu, 15 April 2015.
Baca Juga:
Pada 18 Februari lalu, Presiden Joko Widodo mengajukan nama Badrodin ke Dewan Perwakilan Rakyat. Badrodin menggantikan calon sebelumnya, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, yang sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Pengajuan Badrodin sempat menuai protes dari Komisi Hukum. Musababnya, Jokowi belum menjelaskan alasan dia membatalkan pencalonan Budi Gunawan. Permasalahan itu akhirnya selesai setelah Jokowi bertemu dengan Komisi Hukum.
Rencananya, Kamis mendatang, Komisi Hukum menggelar uji kelayakan dan kepatutan. Jika terpilih jadi Kapolri, Fakhri berharap ayahnya membawa institusinya menjadi lebih baik. "Supaya memperbaiki citra polisi karena terkadang buruk gara-gara oknum," kata Fakhri.
Pada Rabu siang, Fakhri turut serta menerima kunjungan rombongan Komisi Hukum. Kunjungan tersebut sebagai tahapan awal dari uji kelayakan dan kepatutan. Para anggota Komisi Hukum yang hadir di antaranya, Aziz Syamsuddin, Akbar Faisal, Asrul Sani, Nasir Jamil, Patrice Rio Capella, Desmond Mahesa, Ruhut Sitompul, dan Ahmad Basarah.
SINGGIH SOARES