TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengatakan akan memidanakan para pelaku kecurangan ujian nasional. "Bila ada unsur pidana, akan kami proses pidana," ujarnya di kantornya, Selasa, 14 April 2015.
Mulai tahun ini, hasil ujian nasional memang bukan menjadi satu-satunya penentu kelulusan. Dengan begitu, kata Anies, para peserta bisa lebih rileks tapi tetap serius mengerjakan soal ujian.
Dia berharap para siswa bisa berlaku jujur dalam mengerjakan soal UN. Menurut Anies, dia masih mendengar adanya kecurangan yang dilakukan masyarakat saat pengerjaan ujian.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti menjelaskan tentang aduan kecurangan UN yang datang ke tempatnya. Dia menuturkan, pada H-3 pelaksanaan UN, aduan kecurangan ujian tahun ini 0 persen. Namun, pada H-2, ada satu laporan kecurangan. Pada H-1, jumlah pengadu kebocoran dan kecurangan meningkat menjadi enam laporan. Tiba-tiba, saat hari pertama UN, pengaduan yang diterima FSGI mencapai sekitar 30.
"Tapi jika dibandingkan aduan masyarakat tahun lalu yang mencapai 300 pengaduan, ya, sangat timpang," katanya.
MITRA TARIGAN