TEMPO.CO, Pangkalpinang - Gangguan yang terjadi pada konektivitas jaringan Wi-Fi antar-server di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Pangkalpinang mengakibatkan 162 siswa batal mengikuti pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer untuk mata pelajaran bahasa Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang Edison Taher mengatakan mereka akan kembali mengikuti ujian pada 20 April 2015. "Memang ada trouble pada sistem jaringan di sekolah tersebut. Ini dikarenakan jaringan antar-server menggunakan Wi-Fi, bukan menggunakan LAN. Ketika ada gangguan, yang lain pun ikut terganggu," ujar Edison kepada Tempo, Selasa, 14 April 2015.
Ia berjanji saat pelaksanaan UN online susulan nanti semua yang dikhawatirkan menjadi kendala akan diselesaikan. "Kami sudah melakukan evaluasi atas kejadian ini. Ke depan, kami akan perbaiki apa saja yang akan menjadi kendala," katanya.
Menurut Edison, pihaknya sengaja tidak mengambil langkah melaksanakan UN manual saat gangguan dengan alasan mencoba untuk tetap konsisten melaksanakan UN online. "Ada beberapa daerah yang terjadi gangguan memutuskan melaksanakan UN manual. Tapi kami fokus untuk melaksanakan UN online susulan bagi siswa yang kemarin gagal ujian," ucapnya.
Ketua Panitia Kesekretariatan UN Bangka Belitung, Suhdi, mengatakan gangguan yang terjadi hingga siswa gagal mengikuti ujian telah membuat banyak siswa syok. "Namun saya rasa keuntungannya ada juga, di mana siswa mempunyai banyak waktu untuk belajar mengikuti UN online susulan nanti," ujarnya.
SERVIO MARANDA