TEMPO.CO, Makassar - Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Komisaris Mauluddin, mengatakan pihaknya telah melakukan visum terhadap jenazah Azhary Nurdin. Hasilnya, sama sekali tidak ditemukan luka akibat benda tajam.
Kemungkinan korban terjatuh, entah itu karena bunuh diri atau murni kecelakaan. "Tak ada luka benda tajam," kata Mauluddin, Senin, 13 April 2015.
Berdasarkan hasil visum terhadap Azhary, korban mengalami luka akibat terjatuh dengan luka patah pada tulang kepala dan kaki. Mauluddin menduga korban memang sudah meninggal dua hari lalu.
Kepala Kepolisian Sektor Rappocini Komisaris Ade Hermanto mengatakan kemungkinan korban memasuki Menara Phinisi di Universitas Negeri Makassar pada hari libur dengan cara menyelinap. Namun Ade belum dapat memastikan bahwa Azhary bunuh diri. Karena itu, pihaknya terlebih dulu akan melakukan pemeriksaan dan mendalami keterangan-keterangan pihak terkait, baik itu keluarga maupun pihak kampus.
Sejauh ini, informasi dari keluarga Azhary menyebutkan bahwa korban meninggalkan rumah sejak Kamis pekan lalu. Ade mengatakan korban sempat mengeluh kepada keluarga mengenai ijazahnya yang belum juga dikeluarkan, sementara korban ingin mencari pekerjaan.
Alumnus mahasiswa pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM), Azhary Nurdin, 33 tahun, itu ditemukan tewas di Menara Phinisi UNM di Jalan A.P. Pettarani, Kecamatan Rappocini, Makassar, Senin, 13 April, sekitar pukul 13.30 Wita. Korban pertama kali ditemukan seorang pegawai UNM, Sanre, yang kemudian melapor kepada pihak keamanan kampus.
TRI YARI KURNIAWAN