TEMPO.CO, Poso - Tentara Nasional Indonesia dari Pasukan Pemukul Reaksi Cepat yang berlatih tempur di Poso, Sulawesi Tengah, menemukan lokasi yang diduga sebagai tempat pelatihan kelompok teroris di wilayah itu.
"Sebelas hari digelarnya latgab PPRC di Poso, kami menemukan bekas-bekas camp pelatihan militer kelompok teroris itu," kata Komandan Satuan PPRC Mayor Jenderal Bambang Haryanto kepada wartawan usai menyerahkan bantuan sembako dan Alkitab pada kegiatan bakti sosial mereka di Desa Pinedapa, Kecamatan Poso Pasisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu, 11 April 2015.
Menurut Bambang, berdasarkan hasil analisis mereka, camp pelatihan dan jejak- jejak pelatihan militer tersebut diyakini milik teroris. Namun hingga saat ini pihak TNI belum berhasil menemukan kelompok tersebut.
Bambang mengatakan luas lokasi pelatihan ini diperkirakan mencapai setengah luas lapangan bola. Tempat ini berada di wilayah bagian atas Gunung Tamanjeka atau Gunung Biru.
Selain itu, TNI juga menemukan lokasi pelatihan teroris yang luasnya terbilang kecil pada suatu tempat di wilayah itu. Setelah dianalisis, mereka memperkirakan jumlah kelompok teroris yang sering menggunakan lokasi tersebut untuk camp pelatihan militer berkisar antara 15-20 orang, sebut Bambang.
Namun, kata dia, kelompok teroris itu diperkirakan sudah meninggalkan lokasi tersebut tiga-empat hari sebelum TNI menggelar latihan PPRC di wilayah tersebut. "Sampai saat ini kami belum mengetahui apakah kelompok tersebut sudah meninggalkan daerah Poso atau bersembunyi di tengah-tengah masyarakat. Jelasnya, untuk di hutan kemungkinan besar sudah tidak ada dan menyingkir," kata Bambang.
Menurut Bambang, kelompok teroris ini kemungkinan besar sudah kabur dari daerah ini ke daerah lain. Bambang mengatakan kembali atau tidaknya kelompok teroris tersebut tergantung kerja sama masyarakat. Jika masyarakat mau membantu, mereka akan berpikir untuk kembali. Sebab, mereka mengunakan jasa warga sebagai perpanjangan tangan termasuk dalam mensuplai logistik.
Bambang mengatakan selama kegiatan kegiatan bakti sosial di berbagai desa dan kelurahan di wilayah itu higga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi tentang adanya gerakan-gerakan kelompok tersebut di masyarakat serta indikasi keberadaan mereka.
Pada Ahad lalu, pasukan Marinir yang sedang berpatroli rutin di wilayah Poso, tepatnya di sekitar Desa Gayatri di Kecamatan Poso Pesisir Utara menemukan sebuah pistol bermerek Browning buatan Belgia lengkap dengan 48 butir amunisi dalam kondisi baru dan tersimpan dalam karung. Saat ini barang bukti temuan tersebut telah dibawa ke Markas Besar TNI.
AMAR BURASE