TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku sudah menandatangani kesepakatan dengan PT Pelindo II mengenai pengelolaan Pelabuhan Cirebon yang akan diperluas kapasitasnya tahun ini. "BUMD (badan usaha milik daerah) kami akan terlibat menjadi partner Pelindo," kata dia di Bandung, Senin, 6 April 2015.
Gubernur dengan sapaan Aher itu mengatakan, pemerintah Jawa Barat akan menugaskan BUMD miliknya untuk berkongsi dengan Pelindo II. "Kami akan lihat apakah akan memilih BUMD yang sudah ada, atau akan bikin yang baru," ujarnya.
Aher belum mau menjelaskan rincian kerja sama yang tengah disiapkan bersama PT Pelindo II terkait dengan perluasan Pelabuhan Cirebon. "Yang jelas pembicaraan ke arah (pembentukan) joint venture antara Pelindo dengan BUMD, sudah ada MoU," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Peindo) II Persero Richard Joost Lino mengatakan, akan memulai perluasan Pelabuhan Cirebon pada Semester II tahun ini. "Kalau perluasan Pelabuhan Cirebon tahap satu itu dananya Rp 1,6 triliun, tahun ini dan tahun depan kami sediakan dananya. Sehingga pada 2017 sudah jadi," ujarnya selepas bertemu dengan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar di Gedung Sate, Bandung, Senin, 26 Januari 2015.
Menurut Lino, Pelindo II akan memproyeksikan Pelabuhan Cirebon II sebagai pelabuhan barang untuk kebutuhan industri. "Kalau dermaga 1 kilometer itu, kalau bicara kontainer bisa 2 juta TEU, tapi di sana tidak khusus kontainer, itu diperuntukkan untuk barang-barang kebutuhan industri. Pelabuhan Cirebon itu untuk support supaya industri bisa tumbuh di situ," kata dia.
Lino mengatakan, Pelindo II butuh dukungan pemerintah Jawa Barat saat perluasan rampung yang ditargetkan pada awal tahun 2017 nanti, terutama untuk membangun akses menuju pelabuhan itu. "Salah satunya jalan raya supaya nyambung langsung ke jalan tol," ucapnya.
AHMAD FIKRI