Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir, Tiga Kecamatan di Bandung Terendam  

image-gnews
Suasana pemukiman yang terendam banjir di kawasan Mekarsari, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 3 April 2015. Meluapnya Sungai Citarum dan Cisangkuy menggenangi sejumlah permukiman di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan sebagian Bojongsoang. TEMPO/Prima Mulia
Suasana pemukiman yang terendam banjir di kawasan Mekarsari, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 3 April 2015. Meluapnya Sungai Citarum dan Cisangkuy menggenangi sejumlah permukiman di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan sebagian Bojongsoang. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.COBandung - Meluapnya Sungai Citarum, Cisangkuy, dan Cikapundung, di wilayah Kabupaten Bandung, merendam sejumlah desa di Kecamatan Bojongsoang, Dayeuhkolot, dan Baleendah, Minggu, 5 April 2015. Sekitar 7.000 rumah terendam dengan ketinggian air antara satu hingga di atas dua meter. Bencana banjir di Bandung Selatan ini memaksa hampir 1.000 jiwa mengungsi ke beberapa posko-posko pengungsian.

Warga menggunakan perahu-perahu kayu menyusuri jalan Desa Cijagra, Kecamatan Bojongsoang; dan Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, yang terendam luapan Sungai Citarum dan Cikapundung. Dua desa yang berada di bawah jembatan Citarum Jalan Raya Bojongsoang tersebut tampak lebih mirip sungai dan danau.

Ketinggian air minimal satu meter sampai lebih dari dua meter saat perahu menyusuri jalanan desa yang berada sekitar 50 meteran dari aliran Sungai Citarum dan aliran Sungai Cikapundung tersebut. Sedangkan wilayah Baleendah terendam aliran Sungai Citarum dan Cisangkuy.

"Air mulai naik Sabtu sore, cepat sekali meluapnya, bagi warga yang tidak memiliki lantai dua di rumahnya terpaksa harus mengungsi," kata Agus, warga Kampung Cigosol, Kecamatan Baleendah, saat berusaha mengevakuasi istrinya menggunakan rakit ban dalam.

Kampung Cigosol sendiri nyaris tenggelam dengan kedalaman air paling rendah mencapai dada orang dewasa. Sedangkan Ujang, warga Kampung Cieunteung, pun tampak sibuk hilir mudik dengan perahunya mengantar warga untuk mengungsi. "Kampung kami hampir seminggu ini terendam oleh luapan Sungai Citarum, sekarang ini yang terbesar di tahun 2015," katanya.

Banjir juga memutus akses jalur transportasi kota ke kabupaten di tiga titik, yaitu di Jalan Raya Mohamad Toha, Jalan Raya Dayeuhkolot, dan Jalan Raya Banjaran, sampai Minggu dinihari, 5 April 2015. Namun akses melalui Mohamad Toha sudah bisa dilalui sepeda motor sejak pukul tujuh pagi.

Sampai Minggu siang warga hanya bisa menggunakan moda transportasi perahu, delman, atau berjalan kaki menembus Jalan Raya Dayeuhkolot dan Jalan Raya Banjaran yang terendam banjir sampai 1,5 meter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warga masih terlihat bolak-balik ke kediamannya yang kebanjiran untuk mengambil beberapa barang yang masih bisa diselamatkan sampai mengevakuasi sepeda motor. "Kami bawa sepeda motor, pakaian, dan keperluan anak sekolah, itu saja yang penting, untuk sementara mau ngungsi dulu ke rumah famili," ujar Nur, warga Baleendah, saat berada di atas perahu bersama suami serta anaknya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung melansir data sekitar 7.000 rumah yang terendam di tiga kecamatan. "Jumlah pengungsi mencapai 271 KK terdiri dari 978 jiwa, 81 balita, 70 lansia, dan 4 ibu hamil," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung Marlan di lokasi banjir.

Di Kecamatan Baleendah, posko pengungsi tersebar di gedung serbaguna sebelah Polsek Baleendah, taman kota, dan gedung Inkanas. Wilayah Dayeuhkolot di kantor Desa Dayeuhkolot, Bojongasih, dan Citeureup, Masjid Besar Ash Shofia, serta markas Koramil disamping Yon Zipur Dayeuhkolot.

BPBD sudah mendistribusikan bahan-bahan makanan instan atau cepat saji bagi pengungsi. "Biasanya pada hari ketiga baru kelihatan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan pengungsi, sekarang belum kelihatan. Kami sendiri sudah mendistribusikan bahan-bahan makanan, makanan dan obat-obatan sudah ada stoknya di kecamatan, mudah-mudahan tidak hujan lagi jadi besok pun sebagian sudah bisa pulang," pungkas Marlan.

PRIMA MULIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

11 jam lalu

Peta satelit wilayah sebaran banjir di pantai utara Jawa Tengah pada Maret 2024 dari Google Earth Engine yang dihubungkan dengan muncul kembalinya Selat Muria. Istimewa
Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

Selat Muria merupakan selat yang pernah ada, yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Muria.


Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

1 hari lalu

Jembatan layang Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta yang akan segera dioperasikan pada H-5 Lebaran 2024. Dok istimewa
Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

Jembatan berbentuk setengah daun semanggi ini dibangun di depan pintu masuk serta menghubungkan dua jalan yang mengelilingi Bandara Soekarno-Hatta.


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

1 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

1 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.


Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

1 hari lalu

 Anggota SAR dan relawan mengevakuasi warga yang mengungsi menggunakan perahu karet melewati Jalan Raya Dayeuhkolot saat banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2024. Hujan lebat di wilayah Bandung Raya membuat semua sungai meluap dan merendam ribuan rumah disejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, juga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah. TEMPO/Prima mulia
Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

Tim gabungan Basarnas masih mencari enam orang korban yang hilang imbas banjir dan longsor. Proses pencariannya akan dilanjutkan pada pagi ini.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

2 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Banjir Demak, Pemerintah Kerahkan 12 Pompa untuk Mengurangi Titik Banjir

2 hari lalu

Seorang kakek digendong anaknya melintasi banjir untuk mengikuti pengajian di Masjid Agung Demak di kawasan alun alun kota, Selasa, 19 Maret 2024. Banjir telah merendam 11 kecamatan di Kabupaten Demak, akibat 6 tanggul sungai jebol tidak kuat menahan derasnya arus sungai. Tempo/ Budi Purwanto
Banjir Demak, Pemerintah Kerahkan 12 Pompa untuk Mengurangi Titik Banjir

Wilayah terdampak banjir berkurang karena curah hujan terus berkurang, serta penempatan pompa di daerah banjir, dan perbaikan tanggul yang jebol.


Lumpuh karena Banjir Berhari-hari , Jalur Pantura Demak-Kudus Sudah Kembali Dibuka

2 hari lalu

Kendaraan bermotor melaju perlahan saat melintasi jalan yang rusak terdampak banjir di jalur utama pantura Demak-Kudus Kilometer 44 di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu, 24 Maret 2024. Bupati Demak Esti'anah telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Demak mendata seluruh ruas jalan rusak terdampak banjir yang kemudian diprioritaskan untuk perbaikan pada kewenangan wilayah jalan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo saat memantau penanganan banjir Demak pada Jumat (22/3). ANTARA FOTO/Aji Styawan
Lumpuh karena Banjir Berhari-hari , Jalur Pantura Demak-Kudus Sudah Kembali Dibuka

Habis banjir lebih dari sepekan terbitlah jalan rusak di Jalur Pantura Demak-Kudus.


Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

3 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos banjir yang merendam kawasan Daan Mogot, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir setinggi 10-30 cm yang merendam di kawasan tersebut. TEMPO/Fajar Januarta
Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.


Banjir Kiriman yang Melanda Depok Hari Ini: 2 Keluarga Dievakuasi, Kali Bawa Sampah dari TPA

3 hari lalu

Jembatan Jago yang menahan sampah longsoran TPA Cipayung di Jalan Alief RT. 2/3 Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Depok, Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Banjir Kiriman yang Melanda Depok Hari Ini: 2 Keluarga Dievakuasi, Kali Bawa Sampah dari TPA

Di Simpang Mampang, Depok, banjir semakin parah setelah jembatan ditinggikan. Bukan lagi karena luapan air kali, tapi air kini tak bisa ke kali.