Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengidap HIV di Pondok Sosial Surabaya Dirantai

image-gnews
Kaki dari Sylverio Hachiploa salah seorang pengidap HIV positif saat berada di rumah jeraminya di desa Nedwmba, Zambia, 23 Februari 2015. Petugas pelayanan rumah Jesuit menjalankan misi peningkatan kapasitas dan proyek pemberdayaan serta pemantauan bagi para pasien HIV AIDS. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Kaki dari Sylverio Hachiploa salah seorang pengidap HIV positif saat berada di rumah jeraminya di desa Nedwmba, Zambia, 23 Februari 2015. Petugas pelayanan rumah Jesuit menjalankan misi peningkatan kapasitas dan proyek pemberdayaan serta pemantauan bagi para pasien HIV AIDS. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya- Waktu menunjukkan pukul 10.00 saat di ujung barak khusus psikotik lingkungan Pondok Sosial Surabaya, Mufidah terduduk. Daster yang dikenakan terlihat longgar membalut tubuhnya yang kurus kering. Rambutnya cepak, semakin menunjukkan keadaan Mufidah yang sedang sakit. Sebuah rantai membelenggu kakinya. "Mau pulang, aku mau pulang," kata Mufidah berulang kali kepada petugas, Selasa, 31 Maret 2015.

Suaranya lirih dan kurang jelas. Matanya nanar menatap Tempo yang mengajaknya berbincang. Ekspresinya datar. Setiap kali ditanya, Mufidah tidak langsung menjawab. Seakan dia harus lebih dulu mencerna satu per satu kata yang didengarnya. "Mau pulang, ke Sumberrejo," katanya dengan bahasa Jawa.

Tidak jauh dari Mufidah duduk, Sumiarsih terbaring lemas di lantai barak. Nyaris tidak ada gerakan yang berarti. Tempo berusaha bertanya kepada Sumiarsih. Tatapannya kosong, tapi masih bisa berkomunikasi. "Rumah di Malang," ujarnya singkat.

Dengan perlahan dan terbata-bata, Sumiarsih sempat mengatakan punya adik dan orang tua. Tapi suatu hari, dia digaruk polisi di Surabaya. Ia mengaku tidak ingat kapan dan kenapa itu terjadi. "Ditangkap polisi terus dirantai di sini," katanya.

Sama seperti Mufidah, Sumiarsih juga dirantai. Kakinya tidak bisa bergerak bebas. Tubuh Sumiarsih masih lebih berisi dibandingkan Mufidah. Bicaranya juga cukup jelas, meski pelan. Usia kedua perempuan itu mungkin tidak terpaut jauh, sekitar 25 tahun.

Menurut salah seorang pendamping, Mila, Mufidah, dan Sumiarsih divonis terjangkit HIV. Keduanya sudah sangat kurus dan tidak jauh berubah ketika pertama kali tiba di lingkungan Pondok Sosial Keputih, Surabaya. Mufidah masuk lebih dulu, sekitar dua tahun lalu. Sedangkan Sumiarsih baru datang akhir 2014.

Awalnya, para pendamping memperlakukan Mufidah dan Sumiarsih seperti penderita gangguan jiwa lainnya. Mereka pun berinteraksi dengan jarak dekat. Tapi setelah diketahui mengidap HIV, para pendamping pun menghindari untuk bersentuhan langsung. "Kalau mandi, ya, kami cuma siram air, mereka sendiri yang pakai sabun," kata Mila.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Mila, setelah divonis HIV, perlakuan yang diberikan kepada Mufidah dan Sumiarsih otomatis berubah. Mereka dirantai karena khawatir akan menulari penghuni lainnya. Sekadar diketahui, di barak psikotik perempuan yang luasnya 25 x 30 meter terdapat 450 penghuni. Karena mengalami gangguan jiwa, para penghuni itu pun berperilaku lain. Sebagian besar di antaranya bahkan tidak suka mengenakan pakaian dan buang air sembarangan.

Petugas perawat, Ulum Topan, mengaku terpaksa merantai Mufidah dan Sumiarsih lantaran kelainan tingkah laku mereka. Menurut Topan, kedua perempuan itu pernah dibiarkan berkeliaran. Tapi tiba-tiba mereka bersikap aneh. "Dia langsung ngajak penghuni lain untuk berhubungan badan. Ini kan bahaya," kata Topan.

Pernah pula Sumiarsih dirawat di Rumah Sakit Umum Dr Soetomo. Saat diambil darah, Sumiarsih langsung mencabut jarum. Akibatnya, darahnya muncrat hingga mengenai pasien lain yang berada di satu ruangan.

Pihak rumah sakit akhirnya tidak bersedia merawat Mufidah dan Sumiarsih. Kalaupun perlu perawatan, harus ada yang mendampingi. Itu pun dalam hitungan hari. Biasanya Topan yang bertugas untuk itu. Berkaca dari kondisi tadi, Topan akhirnya terpaksa membawa Mufidah dan Sumiarsih. Kendati divonis positif, dokter menyatakan virus HIV di dalam diri Mufidah dan Sumiarsih belum sampai stadium lanjut.

Hingga kini, pengobatan jalan masih tetap diberikan. Sebagai antisipasi penularan, Sumiarsih dan Mufidah dirantai agar tidak berkeliaran dan mengganggu penghuni lain. Tidak adanya kamar khusus juga menjadi alasan keduanya harus dirantai.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Media briefing Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2023 ''Bergerak Bersama Komunitas, Akhiri AIDS 2030
Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.


Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

An illustration of a monkeypox vaccine. (ANTARA/Shutterstock/am/rst)
Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.


Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Buah Matoa. shutterstock.com
Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.


Pemkot Surabaya Giat Revitalisasi Taman di Seluruh Kota

14 November 2023

Pemkot Surabaya Giat Revitalisasi Taman di Seluruh Kota

Wali Kota Eri Cahyadi memastikan setiap taman memiliki tiga manfaat.


Dongkrak IPM, Pemkot Surabaya Sediakan Berbagai Layanan Literasi

9 November 2023

Dongkrak IPM, Pemkot Surabaya Sediakan Berbagai Layanan Literasi

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya mencatat, IPM Kota Pahlawan pada tahun 2022 mencapai angka 82,74. Angka ini meningkat 0,43 poin dibandingkan IPM Surabaya pada tahun 2021 yang mencapai 82,31.


Semarakkan Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya Adakan Turnamen Sepak Bola Antarkelurahan dan Kecamatan

26 Oktober 2023

Penampilan peserta turnamen sepak bola antarkecamatan yang digelar Pemkot Surabaya untuk memeriahkan Piala Dunia U-17. Selain antarkecamatan, pemkot juga menyelenggarakan turnamen antarkelurahan. (Foto Istimewa)
Semarakkan Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya Adakan Turnamen Sepak Bola Antarkelurahan dan Kecamatan

Piala Dunia U-17 akan berlangsung mulai 10 November 2023, dengan laga pembuka digelar di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.


Wali Kota Surabaya Ajak Semua Daerah Bergandeng Tangan

15 Juni 2023

Wali Kota Surabaya Ajak Semua Daerah Bergandeng Tangan

Surabaya menjadi tuan rumah Forum Smart City Nasional 2023. Kesempatan untuk saling belajar dan bekerja sama mengembangkan digitalisasi.


Pemkot Surabaya Berikan 1.339 Beasiswa Penghafal Kitab Suci dari 6 Agama

21 Maret 2023

Sejumlah santri mengaji Al Quran menggunakan penerangan lilin dan lampu minyak di masjid Pondok Pesantren Baitul Mustofa, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, Selasa 4 Mei 2021. Pengajian yang dilakukan dengan penerangan lilin dan lampu minyak tersebut dilakukan untuk melatih konsentrasi para santri sekaligus meneladani nabi dan orang-orang terdahulu di masa belum adanya aliran listrik namun tetap membaca kitab suci Al Quran. ANTARA FOTO/Maulana Surya
Pemkot Surabaya Berikan 1.339 Beasiswa Penghafal Kitab Suci dari 6 Agama

Pemerintah Kota Surabaya memberikan 1.339 beasiswa penghafal kitab suci selama satu tahun kepada pelajar dari enam keyakinan.


Pemerintah Kota Surabaya Berencana Gelar Bazar Ramadan di Tiap Kelurahan

16 Maret 2023

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (kedua kiri) meninjau fasilitas kendaraan saat peresmian mobil 'Heavy Duty Rescue' di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, 31 Desember 2022. Pemerintah setempat memperkenalkan satu unit kendaraan rescue dengan fasilitas lengkap guna memberikan pelayanan optimal dalam hal penanggulangan kebakaran, penyelamatan, dan evakuasi kepada masyarakat Kota Surabaya. ANTARA/Rizal Hanafi
Pemerintah Kota Surabaya Berencana Gelar Bazar Ramadan di Tiap Kelurahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan bagaimana rencana Bazar Ramadan akan digelar.


AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

Penampilan tersangka pria berinisial MDS (20) yang menganiaya korban pria berinisial D (17) di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta, Rabu 22 Februari 2023. ANTARA/Luthfia Miranda Putri
AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.