TEMPO.CO, Bandung - Beredarnya foto-foto seseorang yang mengidentifikasi dirinya sebagai warga Garut, Jawa Barat, yang tergabung dalam kelompok garis keras Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) di Internet diragukan kesahihannya. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jendral Mochamad Iriawan menyangkal bahwa gambar tersebut benar. Menurutnya, foto-foto dan informasi yang tersebar di dunia maya belum bisa dibuktikan.
"Sudah kami pastikan tidak ada. Kapolres (Garut) sudah saya perintahkan mengecek. Kebenarannya tidak ada," ujar Iriawan seusai acara tatap muka bersama Pemimpin Redaksi dan Kepala Biro media massa di Bandung, Senin, 30 Maret 2015.
Foto dan informasi tersebut terdapat dalam sebuah situs khilafahdawlahislamiyyah.wordpress.com. Dalam weblog tersebut terdapat sebuah foto seseorang berpakaian hitam-hitam dengan muka tertutup yang memegang senjata laras panjang. Dalam foto tersebut terdapat keterangan: Anshar Khilafah Islamiyyah From Ciwalen Garut-West Java Indonesia.
Selain foto tersebut, dalam laman web itu terdapat sejumlah foto yang menerangkan kelompok ISIS sedang berkumpul di Papandayan-Garut. Namun, dalam laman tersebut tidak dijelaskan kapan foto tersebut diambil dan diunduh.
Menurut Iriawan, tak ada sejengkal tanah pun yang tidak termonitor oleh pihak Kepolisian. Ia pastikan informasi dan foto yang diinformasikan dalam weblog tersebut tidak tepat. "Setiap wilayah ada babinsa dan polisi, mereka pasti lapor," ujar dia.
Namun, pihaknya mengakui tetap mewaspadai menyebarnya gerakan dan paham dari kelompok garis keras ISIS tersebut. Iriawan mengatakan, pihaknya yang dibantu organisasi masyarakat keagamaan, MUI, dan pemerintah daerah akan terus melakukan pembinaan kepada masayarakat untuk membantu menangkal paham-paham dan gerakan kelompok garis keras.
"Kantung ISIS secara faktual tidak ada, tapi paham-paham yang ia sebarkan ada. Oleh sebab itu, saya kembali bisa menahan tentang lajunya ideologi ISIS di Jawa Barat," kata dia.
Ia pun mengatakan, Jawa Barat rentan dimasuki oleh paham-paham dari kelompok garis keras, hal tersebut dikarenakan Jabar merupakan provinsi yang memiliki wilayah yang cukup luas dan padat penduduk. Maka dari itu, ia sampaikan, Polda Jabar siap menangkal paham radikal menyebar di masyarakat. "Kita akan sikapi dengan seurius," ujar dia.
IQBAL T. LAZUARDI S.