TEMPO.CO, Belopa - Aparat Kepolisian Resor Luwu menangkap seorang laki-laki warga Poso, Sulawesi Tengah, yang diduga sebagai pengikut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Jumat, 27 Maret 2015.
Dari laki-laki misterius ini disita puluhan paku, selembar kertas bergambar sketsa gereja, buku-buku bergambar lambang ISIS, serta terduga bahan-bahan peracik peledak, tiga kartu tanda penduduk, satu selongsong peluru senjata laras panjang, satu pasang seragam TNI, seragam Kepolisian RI, satu handycam, serta tas ransel.
"Dia mengendarai sepeda motor bebek warna hitam tanpa nomor polisi. Baju dan celananya loreng tentara. Dia juga membawa tas yang berisi buku-buku bergambar ISIS, paku, dan bahan-bahan seperti bahan peledak," kata Harla Ratda, warga Desa Marabuana, Jumat, 27 Maret 2015.
Harla mengatakan, karena curiga, warga setempat kemudian menghubungi polisi. Tak lama berselang, sejumlah personel Kepolisian Sektor Lamasi berpakaian sipil mendatangi tempat kejadian perkara. Pria misterius itu kemudian ditangkap.
"Kepada warga dia mengaku bernama Teten, dan sudah menginap satu malam di rumah pak pendeta yang bersebelahan dengan Gereja Pantekosta," ujar Harla.
Kepala Kepolisian Sektor Walenrang Ajun Komisaris Dedi menduga pria misterius tersebut orang gila. Namun, untuk sementara, pihaknya menahan orang itu sembari menunggu keputusan Kapolres. "Kami tidak berani banyak berkomentar. Kita tunggu saja Kapolres, biar beliau yang memberikan komentar," ujar Dedi.
Sementara itu, menurut informasi yang dihimpun dari intel Komando Distrik Militer 1403 Sawerigading Palopo yang ikut memeriksa Teten, Teten keberatan dituduh sebagai pengikut ISIS. Bahkan Teten mengancam akan menuntut polisi.
Saat ini polisi masih memeriksa Teten secara intensif. Kepala Kepolisian Resor Luwu Alan Gerrit Abast belum bersedia menemui wartawan dan memberikan tanggapan. Alan masih berada di ruangan Kapolsek, tempat Teten ditahan.
HASWADI