TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghadap Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya, Senin malam 23 Maret 2015. JK, kata Ahok, menasehati bekas wakil Joko Widodo saat memimpin Jakarta itu agar lebih santun dalam berkomunikasi dengan DPRD DKI.
"Tegas dan keras boleh, tapi jangan kasar," kata Ahok menirukan JK saat pertemuan di kantor Wakil Presiden, Senin 23 Maret 2015.
Mendapatkan nasehat JK, Ahok mengucapkan berterima kasih. Saat ini, kata Ahok, JK bukan wakil presiden, melainkan Presiden hari ini. Ahok mengaku akan memperbaiki pola komunikasinya tersebut. "Saya tidak akan kasar menyampaikan kata-kata," kata dia.
Jusuf Kalla mengundang Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Gubernur Ahok, dan pimpinan DPRD. JK memediasi DPRD dan Ahok dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015.
"Tadi pagi JK telpon. Beliau bertanya kok situasi kayak begini," kata Ahok.
JK, kata Ahok, bertanya apa sebenarnya masalahnya. Ahok melanjutkan, JK selalu percaya tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Ahok lalu bercerita saat ditelepon. Rupanya, semua cerita tak bisa dibicarakan lewat telepon. Itu sebabnya JK meminta Ahok datang Senin sore. "Rupanya JK juga mengundang Mendagri Tjahjo dan DPRD," Ahok berujar.
Ahok datang pukul 15.00 WIB, sesaat setelah Tjahjo datang. Sejam kemudian, Ahok pulang. Lalu pimpinan DPRD--Prasetyo Edi Marsudi, Mohamad Taufik, Abraham Lunggana, Triwisaksana, dan Ferrial Sofyan--datang.
MUHAMMAD MUHYIDDIN