TEMPO.CO, Jakarta - Meski sama-sama mendukung berdirinya negara khilafah, Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan tak mendukung Islamic State atau Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Juru bicara HTI Ismail Yusanto mengatakan pihaknya menolak deklarasi ISIS.
"Kami menolak keabsahan ISIS," ujar Ismail saat dihubungi, Minggu, 22 Maret 2015. Menurut dia, ISIS yang memproklamirkan "khilafah" ini tidak memiliki kekuasaan terhadap Suriah maupun Irak.
ISIS juga tidak bisa mewujudkan keamanan dan rasa aman di dalam maupun luar negeri. Bahkan, orang yang dibaiat di sana sebagai khalifahnya saja tidak bisa tampil secara terbuka.
Mereka tetap bersembunyi sebagaimana sebelum "khilafah" diproklamasikan. Ismail mengatakan fakta tersebut bertentangan dengan apa yang pernah dilakukan oleh Rasulullah.
Ismail juga menyebut kepolisian tak berdasar saat menuding barisan radikal HTI merupakan pendukung ISIS. "Ngawur itu."
Ismail menjamin tak ada satu pun anggotanya yang bergabung menjadi milisi ISIS. Dia mengatakan organisasi akan menindak tegas bila ada kader yang nekat.
"Ya kalau tidak mengikuti organisasi ada tindakan," ujarnya. Namun, Ismail masih belum mau menyebutkan sanksi apa yang disiapkan untuk kadernya bila bergabung ISIS. "Kita lihat seperti apa dulu," kata Ismail.
LINDA TRIANITA