TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara Asad Said Ali mengatakan jaringan teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) berniat menguasai Asia dalam proyek jangka panjang mereka. Menurut Asad, sejak dibentuk pada 2014, ISIS terus mengembangkan sayapnya ke wilayah-wilayah Afrika.
"Target dia dalam dua tahun pertama ini adalah mau menguasai Timur Tengah, Afganistan, Iran, Turki, dan Afrika Barat termasuk Maroko," kata Asad dalam diskusi "Dari Trisakti Melalui Nawacita Menuju Revolusi Mental" yang diselenggarakan Lembaga Pemilih Indonesia di Jakarta, Ahad, 22 Maret 2015.
Adapun target lima tahun ISIS, kata Asad, adalah menguasai wilayah Asia. Termasuk Asia Selatan, Asia Tengah, hingga Asia Tenggara.
Target itu tak main-main. ISIS sudah memiliki kantong-kantong pendukung di Indonesia yang tergabung dalam Jemaah Ansharut Daulah. Jemaah ini terdiri dari beberapa faksi seperti Jemaah Ansharut Tauhid pimpinan Abu Bakar Baasyir. "Tapi anak buahnya yang ikut, bukan Baasyir," kata Asad.
Selain itu, kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso, dan kelompok Al Mujahirun yang merupakan sempalan dari kelompok Hizbut Tahrir. "Ini mereka sudah menyatakan bakal bergabung dalam khalifah ISIS," kata Asad.
Tak hanya itu, kelompok-kelompok radikal di Indonesia itu bakal menyatukan visi-misi dan konsolidasi. Rencananya, mereka bakal membentuk Negara Islam Nusantara yang meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand bagian selatan. "Negara Islam Nusantara ini bakal bergabung dengan ISIS. Pemimpin NIS ini Bahrul Syah dari Malaysia," katanya.
INDRI MAULIDAR