TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara As’ad Said Ali mengatakan pengikut Islamic State of Iraq and Al-Sham (ISIS)—belakangan menjadi Islamic State (IS)—asal Indonesia di Suriah disatukan dalam unit Majmuah Arkhabili atau Katibah Nusantara Lid Daulah Islamiyyah.
"Pemimpinnya Bachrumsyah," kata As'ad kepada Tempo, Selasa, 17 Maret 2015.
Bachrumsyah alias Abu Muhammad Al-Indonesi adalah bekas anggota kelompok Mujahidin Indonesia Barat pimpinan Abu Roban. Dia sempat mengunggah video di Internet yang menantang Polri dan TNI.
Menurut As’ad, jumlah warga Indonesia yang berada di Suriah sekitar 300-600 orang. Jumlah ini melebihi taksiran pemerintah, yakni 50 jiwa. Kepala BIN Marciano Norman yang menyebut angka tersebut.
Kepada Tempo, bekas pemimpin ISIS Indonesia, Chep Hernawan, mengaku telah memberangkatkan 156 orang ke Suriah pada April 2014. “Saya memberikannya tunai kepada setiap orang. Mereka mengurus masing-masing, saya hanya menyiapkan dana yang dibutuhkan,” kata Ketua Gerakan Islam Reformis itu yang juga warga Cianjur.
Sebelum diberangkatkan, Chep menggojlok fisik mereka di Gunung Gede, Cianjur. Sebagian besar dari mereka berasal dari Jawa Barat.
MUHAMMAD MUHYIDDIN | DEDEN ABDUL AZIZ