TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Advokasi Jemaah Ansharut Tauhid (JAT) Nanang Ainur Rofiq membenarkan adanya deklarasi sebagian anggota kelompoknya dan beberapa lembaga dakwah lain untuk mendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Menurut dia, deklarasi itu dilakukan untuk membentuk suatu lembaga baru, yaitu Jemaah Ansharut Daulah (JAD).
"Memang ada deklarasi mendukung kekhalifahan dengan maksud memperjuangkan ideologi Islam," kata Nanang saat dihubungi, Selasa, 17 Maret 2015. "Deklarasi itu dilakukan belum lama ini."
Menurut Nanang, JAD merupakan wadah bagi para pendukung ISIS yang sebelumnya tersebar di berbagai wilayah. "Semacam pemersatu bagi sesama pendukung pembentukan negara Islam. Rencananya sudah lama, tapi baru sekarang dideklarasikan,' ujarnya.
Nanang juga mengatakan JAD difungsikan untuk merekrut orang yang akan diterbangkan ke Suriah dan beberapa negara di Timur Tengah untuk bertempur bersama pasukan ISIS. Namun dia membantah rekrutmen yang dilakukan JAD mengandung unsur paksaan.
"Kami sebelumnya memberikan pemahaman dulu mengenai konsep-konsep perjuangan kekhalifahan kepada para anggota," ujarnya. "Jika mereka tidak setuju dengan konsep dan cara kami, ya kami sama sekali tidak memaksakan mereka yang tidak ingin berangkat. Ini kesukarelaan saja."
Nanang enggan menjelaskan lebih rinci di kelompok mana anggota rekrutan JAD yang diterbangkan ke Suriah itu bergabung.
JAD, kata Nanang, masih dalam tahap penjajakan secara struktural. Deklarasinya pun hanya dihadiri beberapa anggota. "Susunan ketuanya juga belum digodok, karena masih ada beberapa perbaikan lagi," ujarnya.
REZA ADITYA