TEMPO.CO, Subang - Seorang perempuan tewas ditabrak kereta api di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Unasih binti Bodi, 37 tahun, diduga sengaja menabrakkan diri karena tak tahan dengan penyakit diabetes yang dideritanya.
Menurut Dian, salah seorang saksi mata kejadian, warga Kampung Sukamahi, Desa Nanggerang, Kecamatan Binong, Subang, tersebut nekat berjalan di atas rel kereta api di ruas Parung Besi-Pagaden Barat hingga disambar KA Argo Singgoro rute Gambir-Tawang, Semarang.
"Kondisi jasad korban sangat mengenaskan. Kepalanya hancur, kedua kakinya terputus, bagian pinggang dan tangan kirinya hilang," ujar Dian. Setelah dievakuasi petugas, jasadnya langsung dimakamkan.
Kepala Polsek Pagaden Komisaris Ojat Sudrajat menuturkan korban diduga depresi akibat mengidap penyakit yang diderita. "Sebelum tertabrak KA, korban diketahui mengidap penyakit diabetes akut yang sulit disembuhkan. Diduga, korban frustrasi atas penyakit yang dideritanya itu," kata Ojat.
Lokasi kejadian berada di jalur kereta api kilometer 117+2/3 di Kampung Parungbesi RT 12 RW 06, Desa Mekarwangi, Kecamatan Pagaden Barat, pada Senin malam, 16 Maret 2015. Suhaemi, warga Pagaden Barat, menuturkan kasus kecelakaan akibat tertabrak kereta sering terjadi di ruas tersebut. Penyebabnya, beberapa titik perlintasan kereta tak dilengkapi palang pintu.
"Misalnya perlintasan di Kampung Kojengkang dan Ciwera, Desa Gambarsari; Kampung Parungbesi, Desa Mekarwangi; dan Desa Sumbersari," ujarnya.
NANANG SUTISNA