TEMPO.CO, Lamongan - Pemerintah Kabupaten Lamongan yang diwakili Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat berkoordinasi dengan kantor imigrasi di Surabaya untuk mengecek keberadaan sepuluh warganya yang "hilang."
Sepuluh warga Lamongan tersebut diduga pergi ke Turki untuk selanjutnya bergabung dengan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah. "Makanya kami cek," ujar juru bicara Pemerintah Kabupaten Lamongan, Sugeng Widodo, Selasa, 17 Maret 2015.
Pemerintah Lamongan, kata Sugeng, berharap mendapat informasi detail soal keberadaan warganya itu dari imigrasi. Apakah benar mereka pergi ke Turki atau tidak. "Kalau memang benar mereka ke Turki, berangkatnya lewat mana. Jadi kami serap betul informasinya," kata Sugeng.
Sugeng menambahkan, pemerintah Lamongan juga mulai gencar menggelar operasi yustisi, terutama untuk warga pendatang. Operasi yustisi diprioritaskan di kawasan pantai utara, yaitu Kecamatan Kota Lamongan, Paciran, Brondong, dan Solokuro. "Pelaksana operasi yustisi terdiri atas unsur gabungan Polri, TNI, dan Polisi Pamong Praja," katanya.
Sebelumnya, Bintara Pembina Desa TNI Angkatan Darat telah mendata warga Lamongan yang pergi ke luar negeri. Pendataan ini dilakukan tak lama setelah sepuluh warga Kecamatan Paciran disebut-sebut berangkat ke Turki.
Komandan Komando Rayon Militer Paciran Kapten Madelan mengatakan ada 16 anggota Babinsa yang bertugas di tiap kelurahan. Mereka menjalin hubungan dengan warga sekaligus mengawasi orang-orang yang dicurigai. "Itu tugas Babinsa," ujar Madelan.
Kepala Kepolisian Sektor Paciran Ajun Komisaris Polisi Ilham juga menyinggung peran penting Babinsa di wilayahnya. Kecamatan Paciran, terutama Kelurahan Belimbing, termasuk daerah padat penduduk. Jumlah warganya sekitar 18 ribu jiwa, terdiri atas nelayan dan pendatang. "Jadi peran Babinsa cukup vital," katanya.
Kecamatan Paciran menjadi sorotan aparat setelah heboh tertangkapnya 16 warga negara Indonesia oleh kepolisian Turki. Mereka terdiri atas seorang pria dewasa, empat perempuan, dan sisanya anak-anak.
Dari 16 orang itu, 10 orang diketahui merupakan warga Kelurahan Belimbing, Kecamatan Paciran. Dua di antara mereka diduga bernama Ririn, 39 tahun, dan Tiara. Ririn adalah istri Ahsanul Huda. Ahsanul, yang juga kakak kandung Tiara, disebut-sebut lebih dulu pergi ke Turki lalu menyeberang ke Suriah.
SUJATMIKO