TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengutamakan pendekatan personal dan menyediakan pendamping bagi warga Surabaya yang sempat menghilang di Turki. "Bisa didekati. Setelahnya kami lihat. Ya, kami akan siapkan pendamping," kata Risma kepada wartawan selepas penganugerahan Penghargaan Inovasi Managemen Perkotaan 2014 di Balai Kota Surabaya, Kamis, 12 Maret 2015.
Menurut Risma, upaya pendekatan lebih diperlukan walaupun mereka disebut-sebut berniat bergabung dengan Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS). Risma yakin masalah ini bisa diselesaikan secara baik-baik. Meski demikian, Risma masih akan melihat perkembangan dan hasil komunikasi dengan warga yang bersangkutan.
Mengenai penahanan 16 warga Indonesia, termasuk di antaranya delapan orang dari Surabaya oleh aparat Turki lantaran hendak menyeberang ke Suriah, Risma belum mengetahuinya. Risma hendak menghubungi Kedutaan Besar Indonesia di Turki. "Ya nanti kita lihat. Nanti aku akan komunikasi sama Kedubes di Turki," ujar Risma.
Risma tidak keberatan jika harus membantu kepulangan warga dengan menanggung biaya tiket penerbangan. Berdasarkan data, ada delapan orang yang tercatat sebagai warga Surabaya. Enam di antaranya merupakan satu keluarga. Bahkan, satu warga merupaka bayi berusia setahun.
Sejak dinyatakan hilang, Risma langsung memeriksa data delapan orang tersebut. Berdasarkan hasil pengumpulan informasi, enam orang sudah tidak terlihat mulai 21 Februari 2015.
Salah seorang anggota keluarga warga Surabaya yang menghilang di Turki menyambut baik upaya pendekatan yang dilakukan Wali Kota Surabaya. "Alhamdulillah kalau begitu," kata Aminah At-Tamimi, Bibi Salim At-Tamimi, warga Kalimas Hilir, Surabaya.
Menurut Aminah, keluarga sempat khawatir jika Salim kembali ke rumah akan mendapat perlakuan diskriminatif dari masyarakat lantaran dianggap bergabung dengan kelompok ISIS. "Kami khawatir kalau nanti pulang, dia diapa-apain. Padahal kan dia enggak ngacau," kata dia.
Aminah berharap pemerintah bersedia memulangkan dan memulihkan Salim agar tetap diterima di masyarakat seperti sedia kala. "Dia itu anaknya baik. Pendiam."
AGITA SUKMA LISTYANTI